MOTO

Ada Pepatah bahwa Kalau kita ingin selalu ingat maka kita harus selalu melihat dan mendengar, tetapi untuk melihat dan mendengar tidaklah gampang kecuali orang-orang yang mengetahui tip untuk melihat dan mendengar. Oleh karena menjadi pribadi yang baik manakala baik dalam melihat mendengar melihat dan mendengar hanya sepotong-sepotong akan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Jumat, 01 Juli 2022

Revolusi Mental Dalam Mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 Tidak Dapat Dilakukan Secara Instan

Dalam rangka untuk mewujudkan generasi  emas 2045 Bangsa Indonesia perlu mempersiapkan diri dengan baik, hal ini dikarenakan bahwa generasi emas memerlukam modal yang cukup besar salah satunya adalah kuatnya mental dan karakter yang ditandai dengan adanya integritas, ethos kerja dan semangat gotong royong. Namun dalam kenyataan hal tersebut sudah mulai memudar, rendahnya integritas yang ditandai dengan semakin banyaknya praktek kurupsi baik terselubung maupun terang-terangan, rendahnya ethos kerja dan menurunnya semangat gotong royong yang ditandai dengan semakin tingginya egoisme antar sesama. Untuk mengatasi hal yang demikian perlu suatu upaya yang serius untuk mengembalikan mental dan karakter baik dari Bangsa Indonesia, salah satu caranya adalah dengan menggunakan gerakan revolusi mental.

Untuk dapat mencapai tujuan revolusi mental dan karakter dengan efektif maka diperlukan beberpa tahapan. Tahapan dalam revolusi mental tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: Pertama, membentuk kesadaran dalam membangun konsep diri. Kedua, menciptakan suatu kondisi yang focus utamanya adalah bagaimana menanamkan kesadaran untuk dapat bekerjasama. Ketiga, peningkatan kemampuan kepemimpinan yaitu bagaimana menanamkan kemampuan dalam memimpin yang mencakup; kemampuan berkomunikasi dan memecahkan masalah. Keempat, membangun kepemimpinan social, dalam tahap ini fokusnya adalah bagaimana membangun social skills, entrepreneurship, networking.

Upaya untuk mewujudkan tujuan pada tahapan tersebut idealnya dilakukan secara sistematis melalui system pendidikan di Indonesia di mana setiap jenjang pendidikan di Indonesia harus menanamkan dan membentuk mental dan karakter yang baik dan kuat. Penanaman mental dan karekater dapat dilakukan sejak pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas bahkan dilanjutkan sampai ke pendidikan tinggi. Jika model ini dilakukan maka secara berkesinambungan pendidikan karakter tidak terputus sehingga jika tiba saatnya menjadi pejabat public atau profesi apapun telah memiliki mental dan karakter yang kuat sehingga dalam mengembang amanahnya dapat bertanggung jawab penuh (profesional). Pertanyaan besarnya adalah: Mengapa melalui pendidikan?

Merujuk dari UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Bedasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mewujudkan seseorang berkualitas dan berkarakter atau membentuk kecerdasan. Namun mengapa hasil pendidikan selama ini dirasa gagal tidak dapat membentuk mental dan karakter yang kuat sehingga perlu sebuah gerakan revolusi mental?

Karena metode pendidikan selama ini masih banyak yang berdasarkan metode klasikal mulai dari ceramah, diskusi, seminar dan pelatihan. Metode pendidikan dalam rangka penguatan karakter dan mental hanya dapat berhasil dengan baik apabila dilakukan tidak hanya sekedar melalui: ceramah, diskusi, pelatihan dan seminar, namun idealnya dilakukan dengan pendekatan aksi nyata dalam masyarakat yang didesain dengan kegiatan yang melibatkan peserta didik sebagai subyek dalam kegiatan nyata (kegiatan yang melibatkan komunitas atau masyarakat) dengan tujuan dapat menyentuh dan menggerakkan hati.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penanaman karakter dan mental yang baik bagi Bangsa Indonesia dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 tidak dapat dilakukan secara instan, namun idealnya dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan dengan aksi nyata “leaning by doing” sehingga tertaman karakter dan mental Bangsa Indonesia yang baik secara permanen. (Dr. Jumadi, SE, MM, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mataram, Wakil Rektor I Universitas Widya Mataram)
https://bernasnews.com/revolusi-mental-dalam-mewujudkan-generasi-emas-indonesia-2045-tidak-dapat-dilakukan-secara-instan/