MOTO

Ada Pepatah bahwa Kalau kita ingin selalu ingat maka kita harus selalu melihat dan mendengar, tetapi untuk melihat dan mendengar tidaklah gampang kecuali orang-orang yang mengetahui tip untuk melihat dan mendengar. Oleh karena menjadi pribadi yang baik manakala baik dalam melihat mendengar melihat dan mendengar hanya sepotong-sepotong akan membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Tampilkan postingan dengan label Jurnal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jurnal. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Mei 2010

DOWNLOAD PENGUKURAN KINERJA DENGAN BALANCESCORCARD

Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard

Jumadi
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi
Universitas Widya Mataram Yogyakarta
Dalem Mangkubumen KT. III/237

ABSTRACT
Tthe organizations can survived if that organization be prepared to the competitive, because with the high competition make the small profit . So organization in the change improvement highly for the production goods and survive. For that organization need toll for appraisal that production. Balance Scorecard is one tolls for that appraisal.

Keywords: Balanced Scorecard, competitive, production
PENDAHULUAN
Dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara perusahaan dengan pelanggan dan perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam menyebabkan terjadinya penciutan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang memasuki persaingan tingkat dunia. Hanya perusahaan-perusahaan yang memiliki keunggulan pada tingkat dunia yang mampu memuaskan atau memenuhi kebutuhan konsumen, mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Mulyadi, 1997).
Perusahaan mempersiapkan perlu mempersiapkan dirinya agar bisa di terima di tengah perubahan lingkungan global. Hal ini memaksa manajemen untuk berupaya me nyiapkan, menyempurnakan ataupun mencari strategi-strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu bertahan dan berkembang dalam persaingan tingkat dunia. Oleh karena itu perusahaan dalam hal ini manajemen harus mengkaji ulang prinsip-prinsip yang selama ini digunakan agar dapat bertahan dan bertumbuh dalam persaingan yang semakin ketat untuk dapat menghasilkan produk dan jasa bagi pasar.
Salah satu factor kunci di dalam memenangkan persaingan di pasar global adalah kualitas total yang mancakup yang mempokuskan pada kualitas produk, kualitas biaya atau harga, kualitas pelayanan, kualitas penyerahan tepat waktu, kualitas estetika dan bentuk-bentuk kualitas lain yang terus berkembang guna memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan agar tercipta pelanggan yang loyal (Hansen dan Mowen, 1999). Sehingga meningkatnya persaingan bisnis memacu manajemen untuk lebih memperhatikan sedikitnya dua hal penting yaitu "keunggulan" dan "nilai".
Pengukuran kinerja me rupakan suatu faktor yang penting dalam perusahaan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang layak. Pihak manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu. Penilaian kinerja yang sering di gunakan adalah: ROI, Profit Margin dan Rasio Operasi sebetulnya belum cukup mewakili untuk menyimpulkan apakah kinerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan sudah baik atau belum. Hal ini disebabkan karena ROI, Profit Marjin dan Rasio Operasi hanya menggambarkan pengukuran efektivitas penggunaan aktiva serta laba dalam mendukung penjualan selama periode tgertentu. Ukuran-ukuran keuangan tidak memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan karena tidak memperhatikan hal-hal lain di luar sisi finansial misalnmya sisi pelanggan yang merupakan fokus penting bagi perusahaan dan karyawan, padahal dua hal tersebut merupakan roda penggerak bagi kegiatan perusahaan (Kaplan dan Norton, 1996).
Balanced Scorecard yang di kembangkan oleh Norton pada tahun 1990 merupakan salah satu teori yang dapat di terapkan dalam penilaian kinerja perusahaan. Hal ini di karenakan Balanced Scorecard merupakan suatu ukuran yang cukup komprehensif dalam mewujudkan kinerja, yang mana keberhasilan keuangan yang dicapai perusahaan bersifat jangka panjang (Mulyadi dan Johny Setyawan, 1999). Balanced Scorecard tidak hanya sekedar alat pengukur kinerja perusahaan tetapi merupakan suatu bentuk transformasi strategik secara total kepada seluruh tingkatan dalam organisasi. Dengan pengukuran kinerja yang komprehensif tidak hanya merupakan ukuran-ukuran keuangan tetapi penggabungan ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan maka perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan lebih baik. Untuk naskah lengkap silahkan download
download[4]

Kamis, 29 April 2010

DOWNLOAD PENGGOLONGAN KREDIT BANK SYARIAH

PENGGOLONGAN KREDIT BANK SYARIAH

Jumadi

Staf Pengajar Fakultas Ekonomi
Universitas Widya Mataram Yogyakarta
Dalem Mangkubumen KT. III/237 Yogyakarta

ABSTRACT

The Global Economic change any time this make new value and than to the distorsi of the economic. So with the kapitalism economic system Indonesian to the crysis of economic. For to the calanger we can make (Islamic economic system). This system can use for all human being in the world, because the sistem is make to the better live. In the muslem banking so made loan the with the frofit syaring filosopi . Any some cluster in the loan in syariah banking, for to the reduce of loan riks the syariah banking need loan management.

Key Word: Global Ecomonic, change, Islamic economic system

PENDAHULUAN
Perekonomian dunia telah berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan jaman dan perubahan teknologi informasi yang berkembang pesat. Banyak nilai-nilai baru yang dibentuk namun sulit untuk menentukan mana yang benar dan mana salah, sehingga terkadang membawa kebaikan namun adakalanya hal ini menyesatkan. Globalisasi ekonomi yang diwarnai dengan bebasnya arus barang modal dan jasa, serta perdagangan antar negara, telah mengubah suasana kehidupan menjadi individualistis dan persaingan yang amat ketat.
Telah terjadi pula kesenjangan ekonomi yang dialami oleh negara miskin dan negara kaya, serta munculnya jurang kesenjangan antara masyarakat miskin dan masyarakat kaya yang semakin besar. Bangsa Indonesia saat ini berada dalam krisis ekonomi yang ditandai dengan beban utang luar negeri yang besar. Sistem ekonomi kapitalis membuat bangsa Indonesia terseret dalam putaran keuangan kapitalis yang dahsyat, ibarat badai tornado yang dapat memporakporandakan semua benda dan bangunan yang dilaluinya.
Dalam kurun waktu yang cukup lama umat Islam Indonesia, demikian pula dunia Islam lainnya menginginkan sistem pereko-nomian yang berbasis nilai dan prinsip syariah (Islamic economic system) untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek kehidupan bisnis dan transaksi umat. Keinginan ini didasari oleh suatu kesadaran untuk menerapkan Islam secara utuh dan total seperti yang ditegaskan Allah SWT, tetapi masih banyak kalangan yang melihat bahwa Islam tidak berurusan dengan bank dan pasar uang. Penganut paham liberalisme dan pragmatisme sempit ini menilai bahwa kegiatan ekonomi dan keuangan akan semakin meningkat dan berkembang bila dibebaskan dari nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Syafi’I Antonio, 2001).
Krisis ekonomi yang melanda Asia khususnya Indonesia adalah suatu bukti bahwa asumsi diatas salah total bahkan ada sesuatu yang tidak beres dengan sistem yang kita anut selama ini. Adanya kenyataan sejumlah besar bank ditutup, di-take-over, dan sebagian besar lainnya harus direkapitulasi dengan biaya ratusan trilliun rupiah dari uang negara yaitu sekitar 635 triliun rupiah, maka rasanya amatlah besar dosa kita bila tetap berdiam diri dan berpangku tangan tidak melakukan sesuatu untuk memperbaikinya.
Pada saat yang tepat sekarang ini kita dapat menunjukkan bahwa muamalah syariah dengan filosofi utama (sharing) dalam profit dan risk dapat mewujudkan kegiatan ekonomi yang lebih adil dan transparan. Sekaligus pula membuktikan bahwa dengan sistem perbankan syariah, kita dapat menghilangkan wabah penyakit negative spread dari dunia perbankan. Oleh karena itu sudah selayaknya untuk mengelola negative spread perlu adanya suatu sistem yang baik dalam sebuah perbankan syariah termasuk di antaranya adalah manajemen kreditnya.Untuk lebih jelas klik link tersebut diatas.
download[4]

DOWNLOAD KEGAGALAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKANTERHADAP TERCIPTANYA KADER BANGSA YANG UNGGUL

KEGAGALAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKANTERHADAP TERCIPTANYA KADER BANGSA YANG UNGGUL

Jumadi
Staf Pengajar
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
UWMY
A.Pendahuluan

Peningkatan kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan lembaga pendidikan sangat dirasakan perlu, termasuk untuk menggunakan prinsip-prinsip manajemen modern yang berorientasi pada mutu/kualitas. Bagi para pemilik dan pengelola lembaga pendidikan, sistem manajemen kualitas seharusnya bermuara pada perbaikan terus menerus untuk memperkuat dan mengambangkan segala aspek kualitas tersebut (kaizen).
Lembaga Pendidikan sebagai wadah untuk menggembleng mental calon pemimpin Bangsa memerlukan suatu metode pengelolaan yang berbeda dengan pengelolaan instansi non pendidikan, karena dalam lembaga pendidikan beranggotakan orang yang berilmu dan berpikir rasional, dengan harapan apa yang dilakukan adalah berdasarkan cara berpikir ilmiah rasional bukan berdasarkan emosional. Untuk menjadikan peran pendidikan ini lebih optimal maka seharusnya tanggung jawab tanggung jawab pendidikan tidak saja beban pemerintah namun oleh seluruh lapisan masyarakat. Masalah penting yang harus diperhatikan adalah bagaiman manajemen lembaga pendidikan diatur dalam suatu system yang membuat kegiatan efisien dan efektif sehingga visi misi dan tujuan dari pada keberadaan suatu lembaga pendidikan itu dapat tercapai.
Untuk menunjang keberhasilan tersebut maka diperlukan Peraturan-peraturan mempunyai tata kerja membentuk suatu sistem yang harus ditaati dengan desiplin dan dedikasi semua pihak. Adanya sistim yang baik maka setidaknya ada jaminan penuh bahwa pencapaian Visi, misi dan tujuan akan melaju kearah yang sudah ditentukan kalaupun nantinya pergantian kepemimpinan ditengah perjalanan. Prasarana dan sarana akademik harus diciptakan sebagai landasan berpijak, disamping landasan mutu lembaga pendidikan ini terutama sangat ditentukan oleh peran tenaga-tenaga pendidik yang berkualitas dan berbobot.Untuk lebih jelas klik link di atas.download[4]