MOTO

Ada Pepatah bahwa Kalau kita ingin selalu ingat maka kita harus selalu melihat dan mendengar, tetapi untuk melihat dan mendengar tidaklah gampang kecuali orang-orang yang mengetahui tip untuk melihat dan mendengar. Oleh karena menjadi pribadi yang baik manakala baik dalam melihat mendengar melihat dan mendengar hanya sepotong-sepotong akan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Jumat, 30 April 2010

MASALAH CARA BERGAUL

Mengatasi Masalah dalam Bergaul
Dari sekian masalah yang harus kita hadapi dalam hidup ini, kesulitan dalam bergaul adalah salah satunya. Bagi yang kebetulan sedang menghadapi masalah ini, mungkin ada dua hal yang perlu diingat:
Pertama, pergaulan itu erat kaitannya dengan kemampuan. Kemampuan di sini artinya bukan hasil bawaan dari lahir tetapi merupakan kapabilitas yang diraih dari usaha dalam mengembangkan diri (developmental process). Jadi, apapun kepribadian anda, pada dasarnya anda punya kesempatan yang sama untuk bergaul seperti juga orang lain yang punya model kepribadian lain.
Sah-sah saja kita menyimpulkan, misalanya saja: saya orangnya termasuk Melankolis yang introvert, pemikir dan pesimis. Dia kan orangnya termasuk Sanguinis yang ekstrovert, suka ngomong dan optimis. Saya orangnya termasuk Phlegmatis yang introvert, pengamat dan pesimis. Dia kan orangnya termasuk Koleris yang ekstrovert pelaku dan optimis. Dan bla, bla, bla lainnya.
Tetapi ada satu hal yang perlu diingat bahwa dunia ini tidak peduli dengan apakah kita termasuk orang berkepribadian ini dan itu. Dunia ini hanya tahu satu hal: kalau kita mengalami kesusahan bergaul, hidup kita juga mengalami kesusahan yang tidak kita inginkan. Titik. Ini adalah sebuah dalil mengapa kita perlu mengembangkan potensi yang mendukung perbaikan kemampuan kita dalam bergaul, terlepas apapun model kepribadian kita.
Sejumlah istilah ilmiah yang bisa kita temukan dalam buku-buku kepribadian itu mestinya kita gunakan untuk melihat sisi plus-minus agar kita bisa mengembangkan diri sejati kita (bukan jadi seperti orang lain). Sebab, apapun model kepribadian kita pasti ada sisi plus yang perlu kita kembangkan untuk memperbaiki hidup dan pasti pula ada sisi minus yang perlu kita kontrol agar tidak sampai merugikan atau membahayakan.
Kedua, pergaulan itu tidak identik dengan banyak ngomong atau sedikit ngomong, tidak identik dengan apakah anda seorang pendiam atau tidak pendiam. Prinsip yang berlaku dalam pergaulan adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain (to build) dan bagaimana kita menjaga hubungan itu (to maintain). Karenanya, jangan heran bila menjumpai ada orang yang banyak ngomong tetapi pergaulannya sempit dan jangan heran pula bila melihat ada orang yang sedikit ngomong tetapi pergaulannya luas.
Kalau melihat acuan Pendidikan Ketrampilan Hidup (Life Skill Education) yang dipakai PBB (Unesco), akan kita temukan empat pilar utama yang harus dilatih untuk memperbaiki ketrampilan hidup (terlepas apapun latar belakang pendidikan formal dan apapun model kepribadian anda). Keempat pilar utama itu adalah:
1.Belajar untuk mengetahui )learning to know). Semua orang perlu meningkatkan kemampuannya di sini, yaitu: kemampuan berpikir kritis, berpikir dalam menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, memahami konsekuensi tindakan, dan seterusnya.
2.Belajar untuk menjadi (learning to be): meningkatkan kemampuan personal seperti bagaimana menangani stress, bagaimana meningkatkan kepercayaan diri, kesadaran diri, dan seterusnya
3.Belajar untuk hidup bersama (learning to live together): kemampuan sosial seperti komunikasi, negoisasi, kerjasama tim, bergaul, dan seterusnya
4.Belajar untuk melakukan (learning to do): kemampuan manual / praktek atau keahlian kerja teknis sesuai dengan bidang kita masing-masing
Sekali lagi perlu kita yakinkan pada diri sendiri bahwa bergaul adalah bagian penting dari ketrampilan hidup. Kita semua sudah tahu bahwa di dunia ini pasti tidak ada buku atau perpustakaan yang bisa mengungkap manfaat pergaulan karena saking banyaknya manfaat
Hambatan yang menyulitkan
Ada beberapa hal yang menghambat usaha kita untuk mengatasi kesulitan dalam bergaul, antara lain:
1. Arogansi tersembunyi
Ini biasanya sangat halus bahkan kita sendiri kurang menyadarinya. Namun demikian ada bentuk-bentuk riil yang bisa mewakili, misalnya kita menolak untuk bertanya kepada orang lain lebih dulu dengan alasan “untuk apa”, menolak berjabat tangan lebih dulu, dan seterusnya. Meski ini adalah hak kita, tetapi kalau yang kita inginkan adalah menjalin pergaulan, maka kita perlu menggantinya dengan yang lebih friendly.
Selain arogansi tersembunyi ini, ada juga yang bisa kita sebut dengan istilah “terlalu pasif”. Kita memang tidak memiliki alasan “untuk apa” yang bernada mengangkat diri kita di atas orang lain, tetapi kita terlalu pasif, misalnya menunggu ditanya lebih dulu, menunggu diajak berjabat tangan lebih dulu, menunggu disapa lebih dulu, menunggu diajak senyum lebih dulu, dan seterusnya. Dua hal ini bisa mengganggu pergaulan.
2. Terlalu memikirkan diri sendiri
Ini bisa mengganggu kelancaraan saat sedang berbicara / berdialog dengan orang lain. Ketika sedang berbicara dengan orang lain, jangan memikirkan bagaimana sepatu anda, bagaimana rambut anda, bagaimana cara duduk anda, bagaimana seluler anda, dan seterusnya. Atau juga jangan mengembangkan asumsi seperti misalnya: bagaimana orang lain menilai kostum saya, dan sejumlah “bagaimana” yang lain. Ini kerap bisa membuat konsentrasi anda bukan pada pembicaraan, tetapi kepada diri sendiri. Kalau Anda sedikit-sedikit melihat ke diri sendiri, mungkin anda akan kehilangan momen untuk menghangatkan suasana. Jadi, fokuskan pada bagaimana menciptakan suasana supaya bisa menjadi hidup, bukan memikirkan diri sendiri.
3. Terlalu banyak menilai orang lain (jugdmental)
Menilai itu tahapan berikutnya. Untuk membuka pintu pergaulan, nomorduakan itu. Atau juga, simpan dulu di batin anda. Terlalu cepat menghakimi orang lain bisa mengganggu kelancaran usaha dalam membuka pergaulan. Yang lebih dibutuhkan di sini adalah kemampuan memunculkan asumsi bahwa semua orang itu punya sisi positif dan juga punya sisi negatif. Asumsi ini akan banyak membantu dalam melancarkan urusan pergaulan. Ada sebuah pepatah yang mengingatkan kita begini: “Kalau Anda menginginkan orang yang sempurna seperti yang Anda inginkan, sebaiknya Anda hidup seorang diri dengan mengunci kamar”
4. Terpenjara oleh pemahaman sempit dan mempersempit
Sadar atau tidak, seringkali kita menciptakan pemahaman yang mempersempit hidup kita sendiri. Ini biasanya terkait dengan urusan agama, suku, ras, almamater, status sosial, status pendidikan, dan lain-lain. Meski jarang kita ucapkan tetapi dalam prakteknya kerap kita jalankan. Kita merasa agak kurang sreg bergaul dengan lain agama, lain suku, lain almamater, lain status, dan seterusnya.
Memang ini hak kita juga tetapi bila dikaitkan dengan upaya mengatasi kesulitan pergaulan, ya hendaknya ini perlu kita pikirkan ulang. Jangan-jangan hanya karena kita punya pemahaman yang sempit lalu hidup kita menjadi sempit. Dunia ini sebetulnya tidak mempersempit kita. Tetapi karena kita punya pemahaman yang sempit tentang dunia, akhirnya dunia kita menjadi sempit.
5. Masalah kejiwaan yang umum
Ada sejumlah masalah kejiwaan umum yang juga kerap menghambat pergaulan, seperti misalnya kurang pede, malu tanpa alasan yang jelas, minder, takut, cepat ngambek, sering terjadi konflik dengan orang lain, dan lain-lain. Ada banyak tip yang bisa kita baca dari berbagai sumber untuk mengatasi masalah ini. Namun begitu, ada satu kata kunci yang tidak bisa ditinggalkan, yaitu: menghilangkannya dengan cara mempraktekkan (learning by doing), belajar memperbaiki diri dari praktek yang kita lakukan.
Keberanian Anda dalam bergaul akan membaik apabila Anda terus mempraktekkan pergaulan. Kepercayaan diri Anda akan tumbuh membaik bukan karena Anda banyak tahu tentang tip pergaulan tetapi karena Anda banyak latihan bergaul (practicing). Tip, strategi atau pengetahuan itu dibutuhkan pada saat Anda sedang mempraktekkan, bukan sedang memikirkan.
Hal lain yang tak kalah pentingnya untuk diingat juga adalah mencampur adukkan antara pergaulan dengan kepentingan lain, katakanlah di sini misalnya kepentingan bisnis. Untuk orang tertentu pada keadaan tertentu dengan konteks tertentu dan pada level keakraban tertentu, terkadang bisa menganggu kalau kita bergaul tetapi tujuan kita adalah ingin memasarkan produk.
Ini memang tidak mutlak dan terkadang lebih banyak terkait dengan persoalan cara dan level keakraban. Berdasarkan omongan orang yang sering saya dengar, orang agak merasa terganggu dengan model pergaulan yang keakrabannya belum begitu mendalam tetapi sudah bicara menawarkan produk dengan cara yang agresif. Jika Anda harus melakukannya juga, tempuhlah cara yang paling asertif (sopan, tidak bernada “memaksa”, didukung dengan alasan yang kuat).
Solusi yang bisa Anda lakukan
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah kesulitan bergaul ini, antara lain:
1. Melatih kepedulian
Kepedulian itu bentuknya bermacam-macam dari mulai yang paling ringan bisa kita lakukan sampai ke yang paling berat. Ini misalnya adalah showing interest (menunjukkan ketertarikan) pada kehidupan orang lain, bisa diajak berbicara tentang apa yang penting menurut orang lain, memberikan alasan pada orang lain bahwa Anda tidak berada di pulau yang berbeda dengan mereka, dan seterusnya. Di sini berarti Anda perlu meningkatkan wawasan yang terkait dengan beberapa topik utama di lingkungan Anda.
Meskipun showing interest itu gratis tetapi kalau untuk kepentingan mengatasi masalah kesulitan bergaul, biasanya berperan sangat penting. Untuk selanjutnya, bentuk kepedulian ini bisa Anda tingkatkan, misalnya melibatkan diri pada aktivitas bersama dengan orang lain, memainkan peranan yang bermanfaat bagi orang lain, memberi bantuan pada orang lain yang membutuhkan anda, dan seterusnya. Intinya, jangan sampai kita menyalahkan model kepribadian yang kita miliki seiring dengan serangkaian kesulitan bergaul yang kita alami sementara kita sendiri jarang menunjukkan ketertarikan pada topik atau hal yang menarik buat orang lain. Kita merasa hidup di pulau yang jauh dengan orang lain.
2. Fokuskan pada pengembangan dialog dan suasana
Seperti yang sudah kita bahas di muka, terlalu memikirkan diri sendiri dan terlalu membuat penilaian atas orang lain pada saat pembicaraan berlangsung, ini bisa mengganggu suasana. Karena itu, fokuskan pada suasana, topik pembicaraan, dan kehangatan dialog. Bagaimana caranya? Di antaranya adalah: a) mengajukan pertanyaan yang bisa kita pelajari dengan menggunakan kaidah 5W1H (what, where, who, why, when, dan how), b) mendengarkan dan mengungkapkan, c) memunculkan humor atau guyonan yang mendukung dan sesuai kebutuhan.
3. Menghormati “privay” orang lain
Ada beberapa hal tentang orang lain yang membuatnya akan lebih suka kalau kita ketahui, tetapi juga ada beberapa hal tentang orang lain yang akan membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui. Hal-hal tentang orang lain yang membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui inilah yang saya maksudkan dengan privacy. Biasanya yang kedua ini adalah masalah-masalah yang sangat pribadi.
Setiap orang itu biasanya memiliki tiga wilayah kehidupan. Pertama adalah wilayah publik (diketahui secara umum, misalnya tinggal di mana, sekolah di mana, dst), kedua, wilayah privat (diketahui hanya oleh orang yang dekat, pacarnya siapa, musuhnya siapa, dst), dan ketiga adalah wilayah pribadi (tidak ingin diketahui oleh siapapun kecuali dirinya atau suami-istrinya). Untuk kepentingan kelancaran bergaul, akan lebih OK kalau kita memfokuskan diri untuk mengetahui hal-hal yang memang orang lain merasa nyaman untuk diketahui (wilayah publik) dan melupakan apa saja yang membuat orang lain merasa tidak nyaman bila diketahui (wilayah pribadi)
4. Lihat orang lain yang lebih berhasil
Pergaulan itu erat kaitannya dengan seni (the art) atau permainan, (playing the game) tentang bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain. Karena seni, maka gayanya berbeda-beda dan ini tidak terkait dengan apakah anda orang yang tipenya banyak ngomong atau sedikit ngomong. Dan, dalam seni permainan, biasanya ada dua hal yang mendasar, yaitu: a) bagaimana anda mengontrol emosi, b) bagaimana anda mengimbangi emosi orang lain.
Dua hal ini memang agak sulit kalau dijelaskan dengan kata-kata. Akan lebih cepat bisa anda pahami dengan melihat bagaimana orang lain yang secara prestasi di atas Anda menjaga hubungan. Mereka yang telah berhasil menjaga hubungan sampai bertahun-tahun, umumnya sudah memiliki kematangan emosi yang lebih bagus. Ini bukan berarti mereka tidak pernah konflik, gap, berbeda pendapat dan lain-lain, tetapi karena mereka sudah tahu bagaimana bermain-main dengan emosi. Karena itu, ada hal-hal yang ditanggapi dengan diam, dengan bicara, dengan ketawa, dengan biasa-biasa, dengan humor, dan lain-lain.
Kalau Anda kesulitan mencari contoh, lihatlah bagaiman orang tua kita yang telah bertahun-tahun mempertahankan hubungan dalam membina keluarga. Secara umum bisa kita lihat bahwa kecanggihannya dalam memainkan emosi terletak pada kemampuannya untuk tidak “meng-ekstrim-kan” sesuatu yang berpotensi akan mengacaukan keadaan atau hubungan. Untuk mencapai kemampuan ini memang perlu latihan dan ini tidak terkait langsung dengan umur tetapi terkait dengan pengalaman hidup (life experiencing).
5. Tingkatkan prestasi Anda
Ini adalah kunci untuk mengatasi masalah-masalah kejiwaan umum itu. Semakin banyak hal-hal positif yang bisa Anda realisasikan dari diri Anda, maka semakin baguslah Anda merasakan diri anda. Bagaimana kita merasakan diri kita akan terkait dengan bagaimana kita berhadapan dengan orang lain. Karena itu, menurut teori kesehatan mental, orang yang sedang depresi (punya perasaan negatif terhadap diri sendiri, orang lain, keadaan atau Tuhan) tidak bisa membangun hubungan dengan orang lain secara positif dan konstruktif.
Semua yang kita bahas di sini adalah tahap awal untuk mengatasi kesulitan bergaul. Silahkan Anda Mencoba untuk mempraktekan.

MENGENAL DIRI MELALUI JARI TANGAN

Mengenali Diri Anda Dari Panjang Jari Tangan
Palmistri, atau ilmu membaca tangan, adalah salah satu ilmu semu (pseudoscience) yang masih cukup bertahan hingga abad modern ini. Asumsi dasarnya adalah adanya garis-garis tertentu di telapak tangan anda yang menggambarkan kepribadian anda dalam bidang-bidang tertentu. Sebagai contoh, garis yang dimulai dari bawah tengah telapak tangan dan kemudian berbelok ke sela antara jempol dan telunjuk (disebut life line) diyakini menggambarkan vitalitas, kekuatan, dan kesehatan si empunya tangan. Tidak hanya itu, palmistri juga mengasumsikan guratan-guratan itu dapat menandakan seperti apa masa depan anda. Garis yang disebutkan di atas tadi, misalnya, dipercaya dapat meramalkan perubahan-perubahan penting dalam hidup, seperti bencana atau kecelakaan.
Tentu pola pikir semacam ini tidak mendapat tempat dalam ilmu pengetahuan yang sesungguhnya. Namun, ilmu pengetahuan mengakui kalau dirinya tak sempurna; ia tetap terbuka pada pada perkembangan dan kemajuan baru selama telah melewati kaidah keilmuan yang benar. Termasuk soal palmistri ini: beberapa penelitian ilmiah telah menemukan bahwa memang ada hubungan antara tangan –jari tangan untuk lebih spesifiknya– dengan berbagai karakteristik pikiran dan kepribadian kita.
Dari Nilai Tes, Daya Tarik, Hingga Kecenderungan Homoseksual
Baru-baru ini, Yahoo!News (via LiveScience.com) mengutip temuan Mark Brosnan dari University of Bath, yang melihat hubungan antara perbedaan panjang jari telunjuk dan jari manis pada anak-anak sekolah dengan nilai SAT (Scholastic Assessment Test) mereka, sebuah tes kemampuan akademik yang umum digunakan di Inggris. Brosnan menemukan bahwa anak-anak yang memiliki jari manis yang lebih panjang dibandingkan jari telunjuk memiliki nilai matematika yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai bahasanya (menulis dan pemahaman bacaan). Sebaliknya, anak-anak dengan jari telunjuk yang lebih panjang pun nilai bahasanya lebih tinggi dibandingkan nilai matematikanya.
Ada lagi beberapa penelitian mengenai hal ini yang terkait dengan karakteristik laki-laki. LiveScience.com pada tahun 2005 melaporkan temuan University of Alberta mengenai perbedaan panjang jari manis versus telunjuk pada laki-laki yang terkait dengan agresivitas. Menurut Peter Hurd, penelitinya, semakin lebih panjang jari manis dibandingkan dengan telunjuk, semakin besar pula tingkat agresivitas yang dimiliki laki-laki yang menjadi subyek penelitian. Pada tahun yang sama, Hurd bersama rekannya Allison Bailey juga menemukan bahwa laki-laki yang perbedaan panjang jari telunjuk-manisnya kecil atau hampir tidak ada, lebih rentan terkena depresi. Tahun 2004, Roney dan Maestripieri meneliti mengenai perbedaan panjang jari ini pada laki-laki dan pengaruhnya pada interaksi sosial dengan perempuan. Hasilnya, laki-laki yang dinilai lebih menarik secara fisik dan dilihat lebih agresif melakukan PDKT (courtship behaviors) oleh perempuan ternyata cenderung memiliki perbedaan panjang jari telunjuk-manis yang lebih besar.
Terakhir, John T. Manning pada tahun 2002 menulis mengenai perbedaan ini dalam bukunya, Digit Ratio: A Pointer to Fertility and Human Health. Laki-laki yang perbedaan panjang jarinya besar cenderung lebih subur, lebih lama masa reproduktifnya, lebih agresif dan asertif, memiliki kemampuan musik dan olahraga yang lebih tinggi, namun juga lebih tinggi kecenderungannya memiliki orientasi homoseksual atau biseksual. Bagaimana dengan laki-laki yang perbedaan panjang jarinya kecil atau tidak ada? Jangan kuatir, anda hanya lebih rentan terkena penyakit jantung di masa muda. Hasil yang berlawanan ditemukan pada perempuan. Perempuan yang perbedaan panjang jarinya besar cenderung memiliki orientasi homoseksual atau biseksual serta lebih agresif dan asertif, sementara yang perbedaan panjang jarinya kecil atau tidak ada cenderung lebih subur, lebih lama masa reproduktifnya, namun berisiko lebih tinggi mengidap kanker payudara.
Sumber Biologis dan Signifikansinya
Kalau anda sekarang tidak bertanya-tanya mengenai apa hubungannya panjang jari tangan dengan semua ini, anda pasti sedang mencari-cari cara untuk memanjangkan atau memendekkan salah satu jari anda. Untuk itu, ada kabar buruk dan kabar baik buat anda. Kabar buruknya, perbedaan ini ditentukan ketika anda masih merupakan seonggok janin di trimester pertama kehidupan anda di dalam rahim, sehingga tidak ada satu halpun yang bisa anda lakukan untuk mengubahnya. Rupanya, hal ini terkait dengan paparan hormon-hormon seksual, yaitu androgen dan testosteron, pada janin. Hormon testosteron (yang dominan dimiliki laki-laki), ternyata, kemudian mempengaruhi perkembangan panjang jari manis, sementara hormon androgen (yang dominan dimiliki perempuan) mempengaruhi perkembangan panjang telunjuk.
Lalu apa kabar baiknya? Meskipun terdapat keterkaitan, namun secara statistik kaitan antara perbedaan panjang jari dengan hal-hal di atas tidak terlalu besar. Dari penelitian yang dilakukan Hurd (2005), misalnya, diketahui bahwa perbedaan panjang jari hanya menyumbang 5% terhadap agresivitas, sementara 95%-nya ditentukan faktor-faktor lain (di sisi lain juga harus dicatat, sumbangan 5% dari hal sesepele panjang jari tangan bisa dikatakan cukup lumayan juga). Selain itu, ternyata faktor ras kemungkinan juga mempengaruhi panjang jari tangan, sehingga penelitian-penelitian yang dilakukan di atas belum tentu menghasilkan temuan yang sama jika digunakan orang-orang Asia sebagai sampelnya. Karena itu, untuk saat ini sepertinya lebih baik jika anda belajar lebih tekun atau mengasah kemampuan komunikasi anda jika ingin sukses dalam ujian atau mencari pacar.

Sumber:
1.Entri Wikipedia Mengenai Palmistri
2.Entri Wikipedia Mengenai Digit Ratio
3.Yahoo! News – Finger Length Predicts SAT Performance
4.LiveScience.com – Finger Length Predicts SAT Performance
5.LiveScience.com – Finger Length Predicts Agression in Men
6.Bailey, A. A., & Hurd, P. L. (2005). Depression in men is associated with more feminine finger length ratios. Personality and Individual Differences (39), 829-836.
7.Roney, J. R., & Maestripieri, D. (2004). Relative digit lengths predicts men’s behavior and attractiveness during social interactions with women. Human Nature (15)3, 271-282.

PENTINGNYA WARNA BAGI PRODUK

Warna Merupakan Elemen Penting Bagi sebuah Produk
Salah satu elemen yang penting dari suatu produk adalah warna. Dalam mengevaluasi suatu objek, elemen yang paling pertama diperhatikan adalah warna. Hampir 60% penerimaan terhadap suatu produk ditentukan oleh perasaan yang dihasilkan setelah melihat warnanya. Selain perasaan, warna juga bisa mempengaruhi persepsi dan perilaku seseorang terhadap suatu produk. Warna suatu produk bisa membuat seseorang menerima atau menolak produk tsb, memberikan kenyamanan atau sebaliknya, bahkan bisa mempengaruhi nafsu makan seseorang.
Reaksi seseorang terhadap warna meliputi proses otomatis penglihatan warna, optic neuron, beberapa bagian otak, dan bermacam jenis kelenjar. Misalnya ketika seseorang melihat warna merah, ada kelenjar yang terangsang untuk mengirim signal kimiawi ke adrenal medullae yang mengandung adrenaline dan kemudian membuat tubuh menjadi sangat aktif. Emosi seseorang, seperti rasa marah dan rasa takut, akan meningkat apabila orang tersebut melihat warna merah. Itu sebabnya tanda-tanda bahaya sering diberi warna merah. Merah juga merangsang orang untuk excited, yang melatar belakangi warna lipstik lebih banyak berwarna merah. Ada kecenderungan bahwa seseorang akan terangsang nafsu makannya apabila melihat warna merah. Itu sebabnya warna merah banyak dijadikan warna dasar di banyak restoran.
Warna pink cerah mempunyai effek yang bertolak belakang dengan warna merah. Artinya warna pink bisa meredam emosi orang yang melihatnya. Ketika melihat warna pink, otak akan memproduksi norepinephrine, kelenjar yang menghasilkan epinephrine yang bisa menimbulkan rasa tenang. Oleh karena itu, warna pink cocok untuk tempat-tempat dimana banyak orang-orang yang marah ( mis. bagian pengaduan di dept. store, atau bagian tertentu di penjara).
Diantara warna-warna lain, warna kuning adalah warna yang paling cepat dikenali mata karena reaksi electrochemical yang membuat respon mata menjadi cepat. Warna kuning cocok untuk warna bagian tertentu yang membutuhkan perhatian, misalnya warna signal atau warna whats new dalam suatu homepage. Dealer mobil lebih baik memajang mobil warna kuning di showroom-nya untuk menarik perhatian orang-orang yang lewat. Warna kuning dianggap juga sebagai warna yang cerah dan gembira, sehingga apabila warna dinding dapur diberi warna kuning bisa mengurangi rasa jenuh dan rasa tidak sabar.
Beberapa penelitian menemukan bahwa kesukaan seseorang terhadap warna banyak ditentukan oleh status sosio ekonomi (pendapatan atau pendidikan). Orang-orang yang berpendapatan rendah cenderung untuk menyukai warna-warna primer yang murni dan simple seperti warna biru langit atau hijau daun. Sebaliknya orang-orang yang berpendapatan tinggi cenderung lebih menyukai warna yang lebih kompleks seperti abu-abu yang kebiru-biruan. Bagi orang-orang yang berpendapatan rendah warna seperti ini terlihat kurang jelas dan kurang menarik. Bagi produsen yang mentargetkan produknya untuk konsumen yang berpendapat rendah, warna cerah dan simpel mungkin lebih dianjurkan.
Menurut para ahli, jenis kelamin juga bisa mempengaruhi warna favorit seseorang. Menurut mereka, mata melihat semua warna mempunyai warna latar kuning atau biru. Misalnya ketika melihat warna merah, mata mengenali warna itu berlatar kuning (seperti warna tomat) atau berlatar biru (seperti warna anggur). Laki-laki lebih suka warna merah yang berlatar kuning, sedangkan wanita lebih suka warna merah berlatar biru. Sering wanita membeli kosmetik warna merah yang berlatar biru, sedangkan pasangannya lebih suka yang berlatar kuning.
Sebuah penelitian di Amerika menyebutkan bahwa 80% orang Amerika memfavoritkan warna biru. Biru dianggap warna yang bisa memberi rasa tenang. Misalnya ketika ketika memperhatikan laut, langit atau objek alam lain yang diinterpretasikan berwarna biru. Dibeberapa rumah sakit , mereka mencat dinding bagian perawatan penyakit jantungdengan warna biru. Di lain pihak, warna biru muda dianggap bisa meningkatkan fantasi, sehingga cocok untuk warna dinding bagian kreatif pada agen iklan.

Kamis, 29 April 2010

DOWNLOAD PENGGOLONGAN KREDIT BANK SYARIAH

PENGGOLONGAN KREDIT BANK SYARIAH

Jumadi

Staf Pengajar Fakultas Ekonomi
Universitas Widya Mataram Yogyakarta
Dalem Mangkubumen KT. III/237 Yogyakarta

ABSTRACT

The Global Economic change any time this make new value and than to the distorsi of the economic. So with the kapitalism economic system Indonesian to the crysis of economic. For to the calanger we can make (Islamic economic system). This system can use for all human being in the world, because the sistem is make to the better live. In the muslem banking so made loan the with the frofit syaring filosopi . Any some cluster in the loan in syariah banking, for to the reduce of loan riks the syariah banking need loan management.

Key Word: Global Ecomonic, change, Islamic economic system

PENDAHULUAN
Perekonomian dunia telah berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan jaman dan perubahan teknologi informasi yang berkembang pesat. Banyak nilai-nilai baru yang dibentuk namun sulit untuk menentukan mana yang benar dan mana salah, sehingga terkadang membawa kebaikan namun adakalanya hal ini menyesatkan. Globalisasi ekonomi yang diwarnai dengan bebasnya arus barang modal dan jasa, serta perdagangan antar negara, telah mengubah suasana kehidupan menjadi individualistis dan persaingan yang amat ketat.
Telah terjadi pula kesenjangan ekonomi yang dialami oleh negara miskin dan negara kaya, serta munculnya jurang kesenjangan antara masyarakat miskin dan masyarakat kaya yang semakin besar. Bangsa Indonesia saat ini berada dalam krisis ekonomi yang ditandai dengan beban utang luar negeri yang besar. Sistem ekonomi kapitalis membuat bangsa Indonesia terseret dalam putaran keuangan kapitalis yang dahsyat, ibarat badai tornado yang dapat memporakporandakan semua benda dan bangunan yang dilaluinya.
Dalam kurun waktu yang cukup lama umat Islam Indonesia, demikian pula dunia Islam lainnya menginginkan sistem pereko-nomian yang berbasis nilai dan prinsip syariah (Islamic economic system) untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek kehidupan bisnis dan transaksi umat. Keinginan ini didasari oleh suatu kesadaran untuk menerapkan Islam secara utuh dan total seperti yang ditegaskan Allah SWT, tetapi masih banyak kalangan yang melihat bahwa Islam tidak berurusan dengan bank dan pasar uang. Penganut paham liberalisme dan pragmatisme sempit ini menilai bahwa kegiatan ekonomi dan keuangan akan semakin meningkat dan berkembang bila dibebaskan dari nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Syafi’I Antonio, 2001).
Krisis ekonomi yang melanda Asia khususnya Indonesia adalah suatu bukti bahwa asumsi diatas salah total bahkan ada sesuatu yang tidak beres dengan sistem yang kita anut selama ini. Adanya kenyataan sejumlah besar bank ditutup, di-take-over, dan sebagian besar lainnya harus direkapitulasi dengan biaya ratusan trilliun rupiah dari uang negara yaitu sekitar 635 triliun rupiah, maka rasanya amatlah besar dosa kita bila tetap berdiam diri dan berpangku tangan tidak melakukan sesuatu untuk memperbaikinya.
Pada saat yang tepat sekarang ini kita dapat menunjukkan bahwa muamalah syariah dengan filosofi utama (sharing) dalam profit dan risk dapat mewujudkan kegiatan ekonomi yang lebih adil dan transparan. Sekaligus pula membuktikan bahwa dengan sistem perbankan syariah, kita dapat menghilangkan wabah penyakit negative spread dari dunia perbankan. Oleh karena itu sudah selayaknya untuk mengelola negative spread perlu adanya suatu sistem yang baik dalam sebuah perbankan syariah termasuk di antaranya adalah manajemen kreditnya.Untuk lebih jelas klik link tersebut diatas.
download[4]

DOWNLOAD KEGAGALAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKANTERHADAP TERCIPTANYA KADER BANGSA YANG UNGGUL

KEGAGALAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKANTERHADAP TERCIPTANYA KADER BANGSA YANG UNGGUL

Jumadi
Staf Pengajar
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
UWMY
A.Pendahuluan

Peningkatan kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan lembaga pendidikan sangat dirasakan perlu, termasuk untuk menggunakan prinsip-prinsip manajemen modern yang berorientasi pada mutu/kualitas. Bagi para pemilik dan pengelola lembaga pendidikan, sistem manajemen kualitas seharusnya bermuara pada perbaikan terus menerus untuk memperkuat dan mengambangkan segala aspek kualitas tersebut (kaizen).
Lembaga Pendidikan sebagai wadah untuk menggembleng mental calon pemimpin Bangsa memerlukan suatu metode pengelolaan yang berbeda dengan pengelolaan instansi non pendidikan, karena dalam lembaga pendidikan beranggotakan orang yang berilmu dan berpikir rasional, dengan harapan apa yang dilakukan adalah berdasarkan cara berpikir ilmiah rasional bukan berdasarkan emosional. Untuk menjadikan peran pendidikan ini lebih optimal maka seharusnya tanggung jawab tanggung jawab pendidikan tidak saja beban pemerintah namun oleh seluruh lapisan masyarakat. Masalah penting yang harus diperhatikan adalah bagaiman manajemen lembaga pendidikan diatur dalam suatu system yang membuat kegiatan efisien dan efektif sehingga visi misi dan tujuan dari pada keberadaan suatu lembaga pendidikan itu dapat tercapai.
Untuk menunjang keberhasilan tersebut maka diperlukan Peraturan-peraturan mempunyai tata kerja membentuk suatu sistem yang harus ditaati dengan desiplin dan dedikasi semua pihak. Adanya sistim yang baik maka setidaknya ada jaminan penuh bahwa pencapaian Visi, misi dan tujuan akan melaju kearah yang sudah ditentukan kalaupun nantinya pergantian kepemimpinan ditengah perjalanan. Prasarana dan sarana akademik harus diciptakan sebagai landasan berpijak, disamping landasan mutu lembaga pendidikan ini terutama sangat ditentukan oleh peran tenaga-tenaga pendidik yang berkualitas dan berbobot.Untuk lebih jelas klik link di atas.download[4]

DOWNLOAD CONTOH PROPOSAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT YOGYAKARTA DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN MEDIA MASSA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT YOGYAKARTA DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN MEDIA MASSA
(KORAN)


A.Latar belakang Masalah
Ciri manusia modern adalah ketika manusia mengambil keputusan berdasarkan cara-cara yang ilmiah dan berdasarkan sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu pemenuhan terhadap kebutuhan informasi sangat di perlukan. Untuk menunjang pemenuhan kebutuhan tersebut maka di perlukan sumber informasi yang dapat memberikan pemenuhan terhadap kebutuhan dan keiinginan sehingga terpenuhilah kebutuhan akan informasi tersebut.
Media massa sebagai salah satu alat untuk membantu pemenuhuan kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan keberadaannya, oleh karena itu masyarakat mengharapakan adanya media massa yang dapat menyajikan informasi secara akurat. Oleh karena itu tututan masyarakat itu maka media massa mau tidak mau harus mengadopsi kebutuhan dan keinginan masyarakat terhadap kebutuhan media massa sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan akan informasi.
Dimasyarakat sekarang ini banyak media yang beredar baik media cetak yang berupa majalah, surat kabar, dan buletin, maupun media elektronik yang berupa radio, televisi dan internet hal itu memberikan alternatif pilihan media tergantung jenis informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Banyaknya media manandakan semakin maraknya industri media masa yang sekaligus memberikan pilihan kepada masyarakat teradap media yang cocok untuknya. Oleh karena itu media apapun berlomba mengejar omset penjualan dengan ingin menyajikan kebutuhan dan keinginan masyarakat terhadap media. Dari sisi ini timbul persaingan untuk memperebutkan pasar sehingga kadang-kadang media sudah kebabalasan dalam mengulas suatu fakta. Dengan fenomena seperti ini maka masyarakat menjadi bingung untuk memilih media yang benar-benar obyektif, oleh karena itu diperlukan cara yang efektif dan efisien untuk menentukan pilihan media untuk kebutuhan informasinya.
Media yang ada di masyrakat sekarang ini juga membuat strategi harga yang berbeda, bentuk dan metode penyajian yang bereda penetapan harga, sarana promosi dan strategi distribusi sehingga media benar-benar ingin menjadi pembeda bagi media yang lainnya. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan pemilihan media massa di yogyakarta dengan judul: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT YOGYAKARTA DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN MEDIA MASSA. Untuk naskah lebih lanjut klik link diatas.download[4]

DOWNLOAD PENGENDALIAN PERSEDIAAN

PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Pengertian
Suatu perusahaan, apakah itu perusahaan manufacture maupun jasa akan selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan para pengusaha akan di hadapkan pada resiko bahwa pada suatu saat tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggannya.Persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang empunyai penranan penting dalam operasi perusahaan. Persediaan pada dasarnya untuk mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan atau organisasi yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang yang selanjutnya menyampaikannya kepada pelanggan
Dengan demikian persediaan adalah Suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk di proses, maupun di jual dalam periode tertentu. Persediaan dapat juga berwujud barang dalam proses atau barang yang masih dalam tarap operasi produksi atau menunggu untuk dip roses lebih lanjut. Dengan demikian persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, bagian-bagian yang disedakan untuk proses produksi yang terdapat dalam peusahaan untuk proses produksi serta barang jadi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggannya setiap saatdownload[4]

DOWNLOAD MANAJEMEN PROYEK

MANAJEMEN PROYEK
PENGERTIAN
Manajemen project adalah suatu kombinasi antara sumber daya manusia dan non sumber daya manusia yang digunakan dalam organisasi temporer untuk mencapai tujuan 3 on yaitu tepat waktu, tepat anggaran dan tepat spesifikasi atau sekumpulan prinsip, metode, teknik dan keahlian untuk mencapai sasaran 3 on dan sekaligus menyelesaikan seluruh kegiatan proyek.
Sementara itu beberapa pakar mendifiniskan manajemen proyek sebagai berikut:
1.Merupakan gabungan dari berbagai sumberdaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara, untuk mencapai suatu sasaran tertentu (D. I. Cleland dan W.R. King, 1987)
le="text-align: justify;">
2.Suatu kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, dengan alokasi sumberdaya yang terbatas dan dimaksudkan untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan (suharto, I, 1990)
Proyek merupakan usaha yang bersifat sekali waktu. Untuk jelasnya klik Manajemen Proyek.
download[4]

Selasa, 27 April 2010

DOWNLOAD MATERI KEWIRAUSAHAAN

KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEUR) SEBUAH DEFINISI

A. Pengantar
Istilah kewiraswastaan (entrepreneurship) sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, walaupun maknanya belum begitu difahami benar. Masih banyak di antara kita belum menyadari pentingnya kewiraswastaan. Kenyataan menunjukkan bahwa kehidupan sekarang haruslah diwarnai oleh inovasi-inovasi diberbagai bidang. Dimana setiap manusia dituntut memiliki inovasi ,sebagai proses kreatif. Seseorang tidak dapat sukses apabila ia belum memiliki semangat untuk berwirausaha.
Di Indonesia kesadaran untuk berwirausaha masih sangat kecil. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu secara historis Indonesia merupakan negara bekas jajahan negara Belanda. Dimana sebagian besar anggota beranggapan bahwa menjadi seorang pekeerja(terutama sebagai pegawai negeri) adalah Priyayi / orang yang mempunyai status sosial cukup tinggi dan disegani oleh Warga masyarakat. Selain itu kurangnya perhatian dari para pendidik mengenai pentingnya pendidikan kewirausahan.
Diberbagai Negara besar termasuk Amerika Serikat mulai mengembangkan pendidikan kejuruan. Karena dirasa penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berarah pada usaha,guna memperbaiki posisi Amerika dalam persaingan ekonomi dan militer. Maka dirasa begitu perlu bangsa Indonesia untuk mengembangkan pendidikan kewirausahaan baik disekolah maupun di perguruan tinggi. Karena Indonesia merupakan negara yang sedang berkambang. Dimana masyarakatnya harus mampu berfikir lebih kedepan untuk meningkatkan kesejahteranya pada umumnya dan Bangsa dan Negara pada khususnya. Sehingga masyarakat diharapkan pula untuk tidak selalu berfikir menjadi seorang pegawai negri atau bawahan saja.
Oleh karena itu perlu diberikan wawasan dan pemahaman dalam berwiraswasta,maka dituntut adanya penyajian pelajaran tentang kewirausahaan dan pendidikan tidak hanya mengarah pada pendidikan bersifat kognitif,tetapi juga afektif dan psikomotorik. Sehingga seorang anak tidak hanya mempunyai kemampuan pelajaran eksak saja tetapi juga sosial termasuk pada bisnis. Memasuki milenium ke tiga dan persiapan global yang lebih beretika sangat mendesak membuat program reorientasi semangat kewirausahaan pada pengusaha kita agar mengubah orientasi yang sangat individualistik, menjadi orientasi yang lebih sehat sebagaimana dikatakan pakar kewirausahaan Raymond Y. Kao dari Singapura.
Seorang wirausaha harus memiliki karakter dasar yaitu adanya visi yang jauh kedepan yang menjadi dasar pendorong perubahan den karena kemampuan mengkombinasikan berbagai sumberdaya untuk menndapatkan suatu yang baru. Seorang penulis membuat analogi bahwa mencari ciri seorang wirausahawan sama dengan mencari binatang mitos. Orang merasa mengetahui bentuknya, tetapi kalau dicari tidak bisa ditemukan di manapun. Kewirausahaan saat ini sedang digalakkan di Indonesia baik lingkungan perguruan tinggi, masyarakat umum maupun kalangan pengusaha kecil serta pemerintahan. Besarnya peranan kewirausahaan bagi peningkatan perekonomian masyarakat Indonesia saat ini, menjadikan wirausaha sebagai topik yang menarik untuk dibahas. Masing-masing pihak mencoba meraih kesempatan-kesempatan yang ada untuk dapat dimanfaatkan dalam pengembangan kegiatan wirausaha ini
download[4]