MOTO

Ada Pepatah bahwa Kalau kita ingin selalu ingat maka kita harus selalu melihat dan mendengar, tetapi untuk melihat dan mendengar tidaklah gampang kecuali orang-orang yang mengetahui tip untuk melihat dan mendengar. Oleh karena menjadi pribadi yang baik manakala baik dalam melihat mendengar melihat dan mendengar hanya sepotong-sepotong akan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Kamis, 25 November 2010

Gemba Kaizen


Konsep Gemba Kaizen merupakan model dari teori “Z”, tetapi karena bersifat “kemanajemenannya” yang lengkap dan teruji dengan baik, konsep ini sukses dilaksanakan di Jepang dan kemudian meluas ke negara lain. Oleh karena itu perlu dicermati lebih lanjut sebagai konsep manajemen pemberdayaan SDM yang utuh.
Gemba diartikan sebagai tempat yang sebenarnya, tempat di mana kejadian terjadi atau tempat di mana produk, jasa pelayanan dibuat. Karena itu gemba terdapat di mana-mana.
Kaizen (Ky’zen), diartikan sebagai penyempurnaan, perbaikan berkesinambungan melibatkan semua orang, baik manajer (pimpinan) dan karyawan dengan biaya yang tidak seberapa. Falsafah kaizen berpandangan bahwa cara hidup kita, apakah kehidupan kerja, kehidupan sosial, kehidupan rumah tangga, hendaknya berfokus pada upaya perbaikan terus menerus, kecil bertahap, berguna (berlawanan dengan inovasi yang drastis, yang sekali gebrak dan berbiaya tinggi). Kaizen adalah integrasi dari Total Quality Control (TQC), cacat nihil (Zero Damaged = ZD), tepat waktu (Just in Time = JIT) dan sistem saran (SS). Dengan demikian kaizen adalah TQC + ZD + JIT + SS.

Manfaat Gerakan Shalat


Shalat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan shalat paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, shalat adalah gudang obat dari berbagai jenis pnyakit.
Allah, Sang Maha Pencipta, tahu persis apa yang sangat dibutuhkan oleh ciptaanNya, khususnya manusia. Semua perintahNya tidak hanya bernilai ketakwaan, tetapi juga mempunyai manfaat besar bagi tubuh manusia itu sendiri. Misalnya, puasa, perintah Allah di rukun Islam ketiga ini sangat diakui manfaatnya oleh para medis dan ilmuwan dunia barat. Mereka pun serta merta ikut berpuasa untuk kesehatan diri dan pasien mereka.
Begitu pula dengan shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai manfaat masing-masing. Misalnya:
Takbiratul Ihram
Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Ruku’
Ruku’ yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.
I’tidal
Bangun dari ruku’, tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. I’tidal merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.
Sujud
Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posis jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Duduk di antara sujud
Duduk setelah sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
Salam
Gerakan memutar kepala ke kanan dank e kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia meneundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang di dalami Prof. Soleh, gerakan ini mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.
Setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Darah tidk akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang sujud dalam shalat. Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini berarti, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu shalat, sebagaimana yang telah diwajibkan dalam Islam.
Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk Islam setelah diamdiam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud. Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan.
Sujud adalah latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
Masih dalam posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang membantu dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
Setelah melakukan sujud, kita melakukan gerakan duduk. Dalam shalat terdapat dua jenis duduk: iftirosy (tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah ini terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih. Saat tawarru’, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.
Pada dasarnya, seluruh gerakan shalat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung dengan lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
Menuru penelitian Prof. Dr. Muhammad Soleh dalam desertasinya yang berjudul “Pengaruh Shalat Tahajud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Neuroimunologi” dengan desertasi itu, Soleh berhasil meraih gelar doctor dalam bidang ilmu kedokteran pada program pasca sarjana Universitas Surabaya yang dipertahankannya beberapa waktu lalu.
Shalat tahajud ternyata bukan hanya sekedar shalat tambahan (sunah muakkad), tetapi jika dilakukan secara rutin dan ikhlas akan bisa mengatasi penyakit kanker. Secara medis, shalat tahajud mampu menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imunologi) khususnya pada imunoglobin M, G, A, dan limfositnya yang berupa persepsi serta motivasi positif. Selain itu, juga dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi.
Selama ini, ulama melihat ikhlas hanya sebagai persoalan mental psikis. Namun, sebetulnya permasalahan ini dapat dibuktikan dengan teknologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai misteri dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol dengan parameter kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah kortisol pada pagi hari normalnya antra 38-690 nmol/liter. Sedangkan pada malam hari atau setelah pukul 24.00, jumlah ini meningkat menjadi 69-345 nmol/liter.
“Kalau jumlah hormone kortisolnya normal, dapat diindikasikan bahwa orang tersebut tidak ikhlas karena merasa tertekan. Demikian juga sebaliknya,” ujarnya seraya menegaskan temuannya ini membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama Islam semata-mata dogma atau doktrin.
Menurut Dr. Soleh, orang stress biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan melakukan tahajud secara rutin dan disertai perasaan ihklas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respon imun yang baik serta besar kemungkinan terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Berdasarkan perhitungan medis, shalat tahajud yang demikian menyebabkan seseorang memiliki ketahanan tubuh yang baik.

Minggu, 26 September 2010

Klik disini Untuk Ambil Materi Matakuliah Manajemen Operasi 1

Manajemen Operasi telah mengalami perubahan yang cukup dratis sejalan dengan perkembangan Tehnologi yang sangat cepat. Keadaan ini menuntut kegiatan operasi harus memperhatikan prinsip efisiensi dan keinginan konsumen sebagai pemakai barang dan jasa. Manajemen operasi tidak saja sebagai alat untuk mengendalikan namun merupakan suatu yang membentuk sistem, sehingga kegiatannya akan berkesinambungan secara total. Unsur-unsur yang ada dalam menajemen operasi akan meliputi: input- proses transpormasi- out put- proses – out come dan feedback information maupun lingkungan yang melingkupi. Dalam Matakuliah Manajemen Operasi 1 akan di bahas:
1.Pengertian Manajemen Operasi
2.Strategi Operasi
3.Seleksi dan Desain Produk
4.Peramalan
5.Perencanaan Kapasitas
6.Perencanaan Lokasi
7.Proses Produksi
8. Perencanaan Fasilitas

Klik disini untuk ambil Materi Sistem dan Perekonomian Indonesia


Pendahuluan
Globalisasi seperti kita saksikan saat ini ternyata tidak makin mudah menyajikan pemahaman tentang adanya sistem ekonomi Indonesia. Kaum akademisi Indonesia terkesan makin mengagumi globalisasi yang membawa perangai “kemenangan” sistem kapitalisme Barat. Sikap kaum akademisi semacam ini ternyata membawa pengaruh besar terhadap sikap kaum elit politik muda Indonesia, yang mudah menjadi ambivalen terhadap sistem ekonomi Indonesia dan ideologi kerakyatan yang melandasinya Globalisasi dengan “pasar bebas”nya memang berperangai kapitalisme dalam ujud barunya. Makalah ini tidak dimaksudkan untuk secara khusus mengemukakan tentang hal-hal mengapa globalisasi perlu kita waspadai namun perlu dicatat bahwa globalisasi terbukti telah menumbuhkan inequality yang makin parah, melahirkan “the winner-take-all society” (adigang, adigung, aji mumpung), disempowerment dan impoversishment terhadap si lemah. Tentu tergantung kita, bagaimana memerankan diri sebagai subyek (bukan obyek) dalam ikut membentuk ujud globalisasi. Kepentingan nasional harus tetap kita utamakan tanpa mengabaikan tanggungjawab global. Yang kita tuju adalah pembangunan Indonesia, bukan sekedar pembangunan di Indonesia. Untuk dapat mewujudkan pembangunan ekonomi Indonesia maka seharusnya kita paham benar tentang sstem ekonomi Indonesia, Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama – bukan kemakmuran orang-seorang)

Selasa, 14 September 2010

Ciri Bos Yang tidak disukai Karyawan

Apakah Anda bijak dalam memimpin anak buah di kantor? Konsultan senior di Common Sense work. com, Ramon Greenwood, menyarankan para Bos mengenali sifat kepemimpinan. Menurut Greenwood karakter bos yang kurang luwes dan kerap bertindak menakutkan bagi karyawan menciptakan organisasi dipenuhi kecemasan, keraguan, dan ketidaknyamanan. “Karyawan lebih terfokus dengan pekerjaan rutinitas dibandingkan berpikir masa depan, karena takut disalahkan,” katanya
Berikut sifat-sifat Bos yang tidak disukai menurut Greenwood.
1.Memegang kontrol secara mutlak, kukuh tidak mau mendelegasikan wewenang.
2.Kerap mengganggu pekerjaan staf, misalkan dengan cara mengecek atau menanyakan perkembangan pekerjaan tanpa mempedulikan waktu.
3.Terus-menerus mempertahankan posisinya. Kritik dianggap sebuah serangan atas jabatannya.
4.Merasa benar dan tidak mengakui kesalahannya. Bos seperti ini paling antusias memarahi jika menemukan stafnya melakukan kesalahan. Tetapi jika dirinya melakukan kesalahan, dia akan menyalahkan orang lain.
5.Sering menolak membuat keputusan.
6.Kerap mengingatkan stafnya bahwa dia adalah bos.
7.Tidak suka ditertawakan tapi suka menertawai orang lain.
Greenwood juga memberikan tips kepada karyawan yang memiliki Bos seperti di atas.
Tips itu antara lain:
1.Rendah diri di hadapan bos. Hormati posisinya dan berkomitmen membantu pekerjaannya.
2.Setiap ada kesempatan dukung bos Anda, terutama pada kondisi yang tertekan dan buruk.
3.Bila harus berhadapan dengan Bos, misalkan dalam rapat, lakukan dengan cara yang sopan. Jangan mengkritik di depan orang lain.
4.Jangan berhubungan dengan atasan bos, tanpa sepengetahuannya.
5.Saat menjadi pusat perhatian, pastikan anda berada satu langkah di belakangnya.
SUMBER : http://millicent.blogdetik.com

Senin, 06 September 2010

Manfaat Tertawa

Mungkin sebagian dari kita sudah mengetahui apa manfaat dari tertawa. Tapi marah? Ternyata mempunyai manfaat juga lho! Apa sajakah manfaatnya itu? Mari kita simak postingan berikut!
Manfaat Marah
1. Menurut Charles Spielberger, Ph.D., seorang ahli psikologi yang mengambil 3 spesialisasi studi tentang marah. Marah adalah suatu perilaku yang normal dan sehat yakni sebagai salah satu bentuk ekspresi emosi manusia. Seperti bentuk emosi lainnya, marah juga diikuti dengan perubahan psikologis dan biologis. Ketika Anda marah, denyut nadi dan tekanan darah meningkat, begitu juga dengan level hormon, adrenalin dan noradrenalin.
2. Mark Gorkin—seorang konsultan pencegahan stres dan kekerasan— membagi marah dalam empat kategori; marah yang disengaja, marah spontan (marah yg dilakukan secara tiba-tiba), marah konstruktif (marah yang disertai ancaman terhadap orang lain) dan marah destruktif (marah yang ditumpahkan tanpa rasa bersalah).
3. Marah juga merupakan satu bentuk komunikasi. Karena adakalanya orang lain baru mengerti maksud yang ingin disampaikan ketika kita marah. Bentuk penyampaian marah bisa berbeda-beda bergantung pada lingkungan dan kondisi sosial budaya yang membentuknya. Di Jepang, orang sering diam saat marah karena memang orang-orang Jepang tidak terbiasa mengekspresikan perasaannya. Berbeda dengan orang Amerika yang lebih berterus terang mengungkapkan perasaannya atau sama halnya dengan Suku Batak di tanah air kita.
4. Marah adalah manusiawi. Marah yang bisa berdampak buruk adalah marah yang tidak dikelola. Sebaliknya bila Anda mampu mengelola amarah dengan tepat, maka ekspresi kemarahan Anda justru akan menyehatkan. Hal ini sudah terbukti pada sebuah penelitian yang menyatakan marah akan lebih baik daripada memendam perasaan jengkel.
5. Bagaimana marah yang menyehatkan itu? Yakni marah yang beralasan yang bukan karena faktor subjektif semata. Lontarkan kemarahan atau kejengkelan Anda sewajarnya saja. Sampaikan, penyebab utama kejengkelan itu. Bukan marah yang sekadar menuruti emosi yang meledak-ledak, kemudian melampiaskannya melalui kata-kata, ekspresi dan perlakuan yang kasar karena dapat merugikan orang lain. Untuk itu, dalam keadaan marah kita harus mengedepankan rasio. Sehingga kemarahan itu jadi lebih terkendali

Manfaat Tertawa
1. Tertawa bermanfaat untuk kesehatan. Tertawa melepaskan energi positif yang menstimulasi otak untuk melepaskan pemikiran-pemikiran negatif maupun depresi yang dialami tubuh. Menurunnya tingkat depresi pada tubuh menyebabkan sistem kekebalan tubuh pun meningkat secara otomatis sehingga tubuh terasa lebih segar dan sehat.
2. Ketika tertawa, tubuh akan menghasilkan hormon endorphine yang memberikan rasa nyaman bagi tubuh (sebagai penenang alami). Tertawa dapat meredakan stres bahkan dipercaya dapat membuat orang lebih awet muda.
3. Tertawa juga dipercaya dapat bermanfaat untuk membantu proses penyembuhan atas suatu penyakit yang tengah diderita. Dengan tertawa peredaran darah dalam tubuh akan lancar, kadar oksigen dalam darah meningkat. Selain itu, tekanan darah akan normal.
4. Tertawa yang sehat adalah yang lepas, gembira dan dilakukan dengan sepenuh hati. Ketika tertawa, otot-otot di sekitar wajah pun mendapatkan stimulasi. Sehingga dapat sekaligus untuk senam wajah, mengendurkan ketegangan otot-otot di wajah.

Minggu, 11 Juli 2010

Lingkungan Kerja

Lingkungan Kerja merupakan , Lingkungan  dimana karyawan tersebut melaksankan tugasnya sehari-hari yang memuat kondisi kerja, pelayanan karyawan dan hubungan karyawan dalam perusahaan. Arti Penting Untuk mempertahankan supaya tingkat produktivitas tenaga kerja tetap tinggi.

download[4]

Contoh Materi Presentasi Proposal

Penilaian hasil akhir sebuah karya ilmiah tidak hanya di tentukanoleh kualitas isi (konten) tetapi juga di pengaruhi oleh penampilan baik yang dai tamilkan dalm bentuk laporan maupun penyajian dalam bentuk penyampaian secara lisan melalui presentasi, breikut ini adalah contoh bahan presentasi proposal karya ilmiah.


download[4]

Rabu, 23 Juni 2010

Pengendalian Kualitas

Pengendalian Kualitas
Di era globalisasi perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas, hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan asing yang masuk ke bumi pertiwi ini dengan tawaran kualitas yang bagus dan harga murah. Hal ini karena adanya dukungan tehnologi yang menyebabkan kualitas semakin bagus dan harga semakin murah. Tehnologi tinggi meyebabkan harga murah dan kualitas bagus karena dengan tehnologi tiggi ini perusahaan dapat memproduksi dalam skala besar sehingga perusahaan menanggung biaya yang rendah dalam setiap unit yang dihasilkan. Tututan berkualitas memang sudah tidak bisa di tawar lagi apabila kita ingin menang dalam bersaing, oleh karena itu untuk mewujudkan hal tersebut maka perlu adanya dukungan maupun kemitraan dengan berbagai pihak termasuk dari pemasoknya. Untuk selengkapnya silahlakan baca link berikut!

download[4]

Pengendalian Biaya Produksi

Pengendalian biaya Produksi
Pengendalian biaya produksi mempunyai tujuan yang amat penting yakni untuk menghindari pemborosan-pemborosan dari pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan produksi, sehingga harga pokok penjualan menjadi wajar.
Pengendalian akan berjalan dengan lancar bila dilaksanakan dengan baik serta mempunyai alat kendalinya, salah satu alat kendalinya adalah anggaran biaya produksi. Untuk lebih jelasnya silahkan baca selengkapnya!

download[4]

Minggu, 13 Juni 2010

Jadwal Piala Dunia 2010

GRUP A
Jam Stasiun Ket
1 11.06.10 Afrika Selatan vs Meksiko 18.30 wib RCTI Live
1 12.06.10 Uruguay vs Perancis 00.30 wib RCTI Live
6 17.06.10 Afrika Selatan vs Uruguay 00.30 wib RCTI Live
6 18.06.10 Perancis vs Meksiko 00.30 wib RCTI Live
12 23.06.10 Meksiko vs Uruguay 03.30 wib RCTI Live
12 22.06.10 Perancis vs Afrika Selatan 20.00 wib RCTI Tunda

GRUP B

Jam
2 12.06.10 Argentina vs Nigeria 20.15 wib RCTI Live
2 13.06.10 Korea Selatan vs Yunani 00.30 wib RCTI Live
7 17.06.10 Yunani vs Nigeria 20.15 wib RCTI Live
7 18.06.10 Argentina vs Korea Selatan 03.30 wib RCTI Tunda
12 23.06.10 Nigeria vs Korea Selatan 07.00 wib RCTI Live
12 23.06.10 Yunani vs Argentina 00.30 wib RCTI Live

GRUP C

Jam Stasiun Ket
2 13.06.10 Inggris vs Amerika 01.30 wib RCTI Live
3 14.06.10 Aljazair vs Slovenia 03.30 wib RCTI Tunda
8 18.06.10 Slovenia vs Amerika 20.15 wib RCTI Live
8 19.06.10 Inggris vs Aljazair 00.30 wib RCTI Live
13 23.06.10 Slovenia vs Inggris 20.00 wib RCTI Live
13 24.06.10 Amerika vs Aljazair 03.30 wib RCTI Tunda

GRUP D
Jam Stasiun Ket
3 14.06.10 Jerman vs Australia 00.30 wib RCTI Live
3 13.06.10 Serbia vs Ghana 20.15 wib RCTI Live
8 19.06.10 Jerman vs Serbia 00.30 wib RCTI Tunda
9 19.06.10 Ghana vs Australia 20.15 wib RCTI Live
13 24.06.10 Ghana vs Jerman 00.30 wib RCTI Live
13 24.06.10 Australia vsSerbia 07.00 wib RCTI Tunda


RUP E
Jam Stasiun Ket
4 15.06.10 Belanda vs Denmark 03.30 wib RCTI Tunda
4 14.06.10 Jepang vs Kamerun 20.15 wib RCTI Live
9 20.06.10 Belanda vs Jepang 03.30 wib RCTI Tunda
9 20.06.10 Kamerun vs Denmark 00.30 wib RCTI Live
14 25.06.10 Denmark vs Jepang 07.00 wib RCTI Tunda
14 25.06.10 Kamerun vs Belanda 00.30 wib RCTI Live

GRUP F

Jam Stasiun Ket
4 15.06.10 Italia vs Paraguay 00.30 wib RCTI Live
5 16.06.10 Selandia Baru vs Slovakia 03.30 wib RCTI Tunda
10 21.06.10 Slovakia vs Paraguay 03.30 wib RCTI Tunda
10 20.06.10 Italia vs Selandia Baru 20.15 wib RCTI Live
14 24.06.10 Slovakia vs Italia 20.00 wib RCTI Tunda
14 25.06.10 Paraguay vs Selandia Baru 03.30 wib RCTI Tunda

GRUP G
Jam Stasiun Ket
5 15.06.10 Pantai Gading vs Portugal 20.15 wib RCTI Live
5 16.06.10 Brazil vs Korea Utara 00.30 wib RCTI Live
10 21.06.10 Brazil vs Pantai Gading 00.30 wib RCTI Live
11 22.06.10 Portugal vs Korea Utara 03.30 wib RCTI Tunda
15 25.06.10 Portugal vs Brazil 20.00 wib RCTI Live
15 26.06.10 Korea Utara vs Pantai Gading 03.30 wib RCTI Tunda

GRUP H
Jam Stasiun Ket
6 17.06.10 Honduras vs Chili 03.30 wib RCTI Tunda
6 16.06.10 Spanyol vs Swiss 20.15 wib RCTI Live
11 21.06.10 Chili vs Swiss 20.00 wib RCTI Live
11 22.06.10 Spanyol vs Honduras 00.30 wib RCTI Live
15 26.06.10 Chili vs Spanyol 00.30 wib RCTI Live
15 26.06.10 Swiss vs Honduras 07.00 wib RCT Tunda

Kamis, 10 Juni 2010

Meja Kerja Mencerminkan Kepribadian

Kebanyakan pria tak begitu mempedulikan tampilan meja kerjanya. Mereka hanya melihat fungsi meja sebagai sarana untuk mengerjakan pekerjaan dan menaruh peralatan kerja tanpa memperhatikan letak peralatannya. Padahal, meski terkesan sepele, tatanan meja kerja bisa berarti banyak hal. Dari pernak-pernik atau keadaan barang-barang di atas meja, Anda bisa mengetahui karakter dan gaya kerja pemiliknya.

Lewat buku Everything’s Organized, Lisa Kanarek mengungkapkan bahwa meja kerja adalah cerminan diri si pemiliknya. Inilah karakter-karakter tersebut, dan bagaimana mereka cenderung mengatur mejanya:
1. Si Kreatif
Lelaki ini sering membiarkan meja kerjanya berantakan. Di atas meja terdapat kertas-kertas, buku-buku, majalah, dokumen, alat tulis, dan banyak lainnya. Herannya, pemilik meja ini tidak merasa terganggu dengan kondisi ini. Namun meskipun kreatif, melihat dari kondisi mejanya yang berantakan, lelaki ini kurang bisa diandalkan. Ia kurang bisa bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan padanya. Ia juga mudah panik dan sulit membagi pekerjaan berdasarkan skala prioritas. Namun, jika mood-nya sedang bagus, ia bisa menyelesaikan tugas dengan baik, cepat, dan memuaskan. Tak peduli betapa berantakan mejanya. Ia malah akan sulit bekerja dengan kondisi meja yang rapi.
2. Si Humoris
Meja kerja lelaki ini terkesan bersahabat dan semarak. Di atas meja terdapat foto-foto pribadi dan keluarga, serta beberapa pernak-pernik seperti boneka lucu, aksesori menarik dari seseorang yang mungkin memiliki arti khusus baginya. Alat tulis dan buku-buku disusun dalam wadah yang unik dengan warna-warna ceria. Karena terbuka dan humoris, si pemilik meja ini seringkali menjadi penghibur orang-orang sekantor. Meski terlihat santai, ia orang yang cukup kreatif. Ia cukup bisa diandalkan dan bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan padanya. Ia juga bisa menjadi sahabat bagi teman-temannya di kantor.
3. Si Serius
Meja lelaki tipe ini selalu tampak rapi dan bersih. Buku-buku dan file dokumen tersusun rapi di atas meja. Apa saja yang terlihat di meja adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan saat itu. Meski termasuk orang yang serius dalam bekerja, pemilik meja ini bukan orang yang “kaku”. Ia cukup fleksibel menghadapi rekan-rekan di kantor. Ia juga bisa membedakan dengan baik kapan waktu untuk bercanda. Ia cukup dewasa dalam menghadapi setiap masalah.
4. Si Disiplin
Meja yang selalu terlihat hampir kosong adalah ciri tipe lelaki disiplin. Di atas meja, hanya terdapat komputer dan telepon. Semua peralatan kerja lainnya seperti kertas, alat tulis, majalah, dan buku-buku diletakkan dalam laci meja. Semuanya tersimpan rapi meski si pemilik meja sedang bekerja. Ia baru akan mengambil peralatan tersebut jika ingin menggunakannya. Selain disiplin, pemilik meja juga serius dalam bekerja. Jarang sekali ia beranjak dari kursi sebelum pekerjaan selesai. Ia juga tidak mudah terpengaruh pada lelucon apa pun yang dilontarkan ketika sedang bekerja. Karena pada dasarnya, sense of humor lelaki tipe ini sangat rendah, ia pun cenderung kaku dalam pergaulan.
5. Si Konservatif
Ciri meja lelaki ini adalah serba senada. Telepon, alat tulis, dan semua barang yang ada di mejanya bisa dipastikan berwarna senada atau terdiri dari satu tema. Daftar pekerjaan yang harus dikerjakannya hari ini selalu ditandai rapi. Biasanya dia senang menempelkan moto kerja persis di sebelah papan memo.
Meski konservatif dan sedikit galak, sebenarnya pemilik meja ini punya sifat periang dan easy going. Itu sebabnya ia juga bisa menjadi penghibur orang sekantor. Ia bisa diandalkan. Sayang, sikapnya kadang kurang profesional. Sumber: Kompas.

Sabtu, 05 Juni 2010

SYARAT MENJADI PROFESIONAL

Profesional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu “hal-hal yang berkaitan dengan profesi dan atau memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya”; Sedangkan profesionalisme menurut KBBI adalah “mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional”. Profesional artinya menurut pada keahlian jabatannya. Sedangkan Profesinalisme adalah aliran yang menerapkan profesi sebagai asas pokok perbuatan manusia.
1. Menguasai pekerjaan
Seseorang layak disebut professional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Pengetahuan terhadap pekerjaannya ini harus dapat dibuktikan dengan hasil yang dicapai. Dengan kata lain, seorang professional tidak hanya pandai memainkan kata-kata secara teoritis, tapi juga harus mampu mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Ia memakai ukuran-ukuran yang jelas, apakah yang dikerjakannya itu berhasil atau tidak. Untuk menilai apakah seseorang menguasai pekerjaannya, dapat dilihat dari tiga hal yang pokok, yaitu bagaimana ia bekerja, bagaimana ia mengatasi persoalan, dan bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya.
Seseorang yang menguasai pekerjaan akan tahu betul seluk beluk dan liku-liku pekerjaannya. Artinya, apa yang dikerjakannya tidak cuma setengah-setengah, tapi ia memang benar-benar mengerti apa yang ia kerjakan. Dengan begitu, maka seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan), bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.
2. Mempunyai loyalitas
Loyalitas bagi seorang profesional memberikan petunjuk bahwa dalam melakukan pekerjaannya, ia bersikap total. Artinya, apapun yang ia kerjakan didasari oleh rasa cinta. Seorang professional memiliki suatu prinsip hidup bahwa apa yang dikerjakannya bukanlah suatu beban, tapi merupakan panggilan hidup. Maka, tak berlebihan bila mereka bekerja sungguh-sungguh.
Loyalitas bagi seorang profesional akan memberikan daya dan kekuatan untuk berkembang dan selalu mencari hal-hal yang terbaik bagi pekerjaannya. Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat melakukan apa saja tanpa menunggu perintah. Dengan adanya loyalitas seorang professional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi.
3. Mempunyai integritas
Nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan harus benar-benar jadi prinsip dasar bagi seorang profesional. Karena dengan integritas yang tingi, seorang profesional akan mampu membentuk kehidupan moral yang baik. Maka, tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa seorang professional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga sisi mental. Segi mental seorang professional ini juga akan sekaligus menentukan kualitas hidupnya. Alangkah lucunya bila seseorang mengaku sebagai profesional, tapi dalam kenyataanya ia seorang koruptor atau manipulator, pencuri atau penjahat ?
Integritas yang dipunyai oleh seorang professional akan membawa kepada penyadaran diri bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan, hati nurani harus tetap menjadi dasar dan arah untuk mewujudkan tujuannya. Karena tanpa mempunyai integritas yang tinggi, maka seorang professional hanya akan terombang-ambingkan oleh perubahan situasi dan kondisi yang setiap saat bisa terjadi. Di sinilah intregitas seorang professional diuji, yaitu sejauh mana ia tetap mempunyai prinsip untuk dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu.
4. Mampu bekerja keras
Seorang profesional tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dan kelemahan. Maka, dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, seorang professional tidak dapat begitu saja mengandalkan kekuatannya sendiri. Sehebat-hebatnya seorang profesional, pasti tetap membutuhkan kehadiran orang lain untuk mengembangkan hidupnya. Di sinilah seorang professional harus mampu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Dalam hal ini, tak benar bila jalinan kerja sama hanya ditujukan untuk orang-orang tertentu. Seorang profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama.
Seorang profesional akan membuka dirinya lebar-lebar untuk mau menerima siapa saja yang ingin bekerja sama. Maka tak mengherankan bila disebut bahwa seorang profesional siap memberikan dirinya bagi siapa pun tanpa pandang bulu. Untuk dapat mewujudkan hal ini, maka dalam diri seorang profesional harus ada kemauan menganggap sama setiap orang yang ditemuinya, baik di lingkungan pekerjaan, sosial, maupun lingkungan yang lebih luas.
Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau turun harga diri bila ia harus bekerja sama dengan orang-orang yang mungkin secara status lebih rendah darinya. Seorang profesional akan bangga bila setiap orang yang mengenalnya, baik langsung maupun tidak langsung, memberikan pengakuan bahwa ia memang seorang profesional. Hal ini bisa dicapai apabila ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja sama dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.
5. Mempunyai Visi
Seorang profesional harus mempunyai visi atau pandangan yang jelas akan masa depan. Karena dengan adanya visi tersebut, maka ia akan memiliki dasar dan landasan yang kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan mempunyai visi yang jelas, maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena apa yang dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak, sehingga ia sudah mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya.
Tanpa adanya visi yang jelas, seorang profesional bagaikan “macan ompong”, dimana secara fisik ia kelihatan tegar, tapi sebenarnya ia tidak mempunyai kekuatan apa-apa untuk melakukan sesuatu, karena tidak mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Dengan adanya visi yang jelas, seorang profesional akan dengan mudah memfokuskan terhadap apa yang ia pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.
Visi yang jelas juga memacunya menghasilkan prestasi yang maksimal, sekaligus ukuran yang jelas mengenai keberhasilan dan kegagalan yang ia capai. Jika gagal, ia tidak akan mencari kambing hitam, tapi secara dewasa mengambil alih sebagai tanggung jawab pribadi dan profesinya.
6. Mempunyai kebanggaan
Seorang profesional harus mempunyai kebanggaan terhadap profesinya. Apapun profesi atau jabatannya, seorang profesional harus mempunyai penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap profesi tersebut. Karena dengan rasa bangga tersebut, ia akan mempunyai rasa cinta terhadap profesinya.
Dengan rasa cintanya, ia akan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap apa yang dilakukannya. Komitmen yang didasari oleh munculnya rasa bangga terhadap profesi dan jabatannya akan menggerakkan seorang profesional untuk mencari dan hal-hal yang lebih baik, dan senantiasa memberikan kontribusi yang besar terhadap apa yang ia lakukan.
7. Mempunyai komitmen
Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi untuk tetap menjaga profesionalismenya. Artinya, seorang profesional tidak akan begitu mudah tergoda oleh bujuk rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi. Dengan komitmen yang dimilikinya, seorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini kebenarannya.
Seseorang tidak akan mengorbankan idealismenya sebagai seorang profesional hanya disebabkan oleh hasutan harta, pangkat dan jabatan. Bahkan bisa jadi, bagi seorang profesional, lebih baik mengorbankan harta, jabatan, pangkat asalkan nilai-nilai yang ada dalam profesinya tidak hilang.
Memang, untuk membentuk komitmen yang tinggi ini dibutuhkan konsistensi dalam mempertahankan nilai-nilai profesionalisme. Tanpa adanya konsistensi atau keajekan, seseorang sulit menjadikan dirinya sebagai profesional, karena hanya akan dimainkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi.
8. Mempunyai Motivasi
Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang professional tetap harus bersemangat dalam melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Artinya, seburuk apa pun kondisi dan situasinya, ia harus mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal.
Dapat dikatakan bahwa seorang professional harus mampu menjadi motivator bagi dirinya sendiri. Dengan menjadi motivator bagi dirinya sendiri, seorang professional dapat membangkitkan kelesuan-kelesuan yang disebabkan oleh situasi dan kondisi yang ia hadapi. Ia mengerti, kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus memberikan motivasi untuk dirinya sendiri.
Dengan memiliki motivasi tersebut, seorang professional akan tangguh dan mantap dalam menghadapi segala kesulitan yang dihadapinya. Ia tidak mudah menyerah kalah dan selalu akan menghadapi setiap persoalan dengan optimis. Motivasi membantu seorang professional mempunyai harapan terhadap setiap waktu yang ia lalui, sehingga dalam dirinya tidak ada ketakutan dan keraguan untuk melangkahkan kakinya.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa profesioanlisme adalah orang yang:
1.Ahli di bidangnya dengan segala komitmennya
2.Orang yang mengetahui authoritasnya dan kewenangan
3.Orang yang bertanggung jawab baik terhadap diri sendiri, lingkungan dan bahkan dia mempertanggungjawabkan pekerjaan/profesinya kepada Tuhannya, sehingga dia tidak akan melanggar norma Agama, norma Sosial serta norma budaya.

PRILAKU SOSIAL

Pertama, Ascendance-Social Timidity, Ascendance yaitu kecenderungan menampilkan keyakinan diri, dengan arah berlawanannya social timidity yaitu  takut dan malu bila bergaul dengan orang lain, terutama yang belum dikenal.
Kedua, Dominace-Submissive Dominace yaitu kecenderungan untuk menguasai orang lain, dengan arah berlawanannya kecenderungan submissive, yaitu mudah menyerah dan tunduk pada perlakuan orang lain.
Ketiga, Social Initiative-Social Passivity social initiative yaitu kecenderungan untuk memimpin orang lain, dengan arah yang berlawanannya social passivity yaitu kecenderungan pasif dan tak acuh.
Keempat, Independent-Depence Independent yaitu untuk bebas dari pengaruh orang lain, dengan arah berlawanannya dependence yaitu kecenderungan untuk bergantung pada orang lain
Dengan demikian, perilaku sosial individu dilihat dari kecenderungan peranan (role disposition) dapat dikatakan memadai, manakala menunjukkan  ciri-ciri respons interpersonal sebagai berikut : (1) yakin akan kemampuannya dalam bergaul secara sosial; (2)  memiliki pengaruh yang kuat terhadap teman sebaya; (3) mampu memimpin teman-teman dalam kelompok; dan (4) tidak mudah terpengaruh orang lain dalam bergaul. Sebaliknya, perilaku sosial individu dikatakan kurang atau tidak memadai manakala menunjukkan ciri-ciri respons interpersonal sebagai berikut :      (1) kurang mampu bergaul secara sosial; (2) mudah menyerah dan tunduk pada perlakuan orang lain; (3) pasif dalam mengelola kelompok; dan (4) tergantung kepada orang lain bila akan melakukan suatu tindakan. Kecenderungan-kecenderungan  tersebut merupakan hasil dan pengaruh dari faktor konstitutsional, pertumbuhan dan perkembangan individu dalam lingkungan sosial tertentu dan pengalaman kegagalan dan keberhasilan berperilaku pada masa lampau.

Rabu, 02 Juni 2010

Faktor-faktor Personal yang Mempengaruhi Perilaku Manusia


Pada saat ini ada dua macam psikologi sosial. Yang pertama adalah Psikologi sosial (dengan huruf P besar) dan yang kedua psikologi Sosial (dengan huruf S besar).Ini menunjukkan dua pendekatan dalam psikologi, sosial: ada yang menekankan faktor-faktor psikologis dan ada yang menekankan faktor-faktor sosial; atau dengan istilah lain: faktor-faktor yang timbul dari dalam diri individu (faktor personal), dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar diri individu (faktor environmental).
Manakah di antara dua pendapat ini yang benar - dengan menggunakan istilah Edward E. Sampson (1976) - antara perspektif yang berpusat pada persona (person-centered perspective) dengan perspekt{f yang berpusat pada situasi (situation-centered perspective). Seperti juga konsepsi tentang manusia, yang benar tampaknya interaksi di antara keduanya. Karena itu, kita akan membahasnya satu per satu, dimulai dengan perspektif yang berpusat pada persona. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan factor-faktor internal apakah, baik berupa sikap, instink, motif, kepribadian, sistem, kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar ada dua faktor: faktor biologis dan faktor sosiopsikologis.
Faktor Biologis
Manusia adalah makhluk biologis yang tidak berbeda dengan hewan yang lainnya. Ia lapar kalau tidak makan selama dua puluh jam, kucing pun demikian. Ia memerlukan lawan jenis untuk kegiatan reproduktifnya, begitu pula kerbau. Ia melarikan diri kalau melihat musuh yang menakutkan, begitu pula monyet. Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Bahwa warisan biologis manusia menentukan perilakunya, dapat diawali sampai struktur DNA yang menyimpan seluruh memori warisan biologis yang diterima dari kedua orang tuanya. Begitu besarnya pengaruh warisan biologis ini sampai muncul aliran baru, yang memandang segala kegiatan manusia, termasuk agama, kebudayaan, moral, berasal dari struktur biologinya. Aliran ini menyebut dirinya sebagai aliran sosiobiologi (Wilson, 1975).
Ada beberapa peneliti yang menunjukkan pengaruh motif biologis terhadap perilaku manunusia. Tahun 1950 Keys dan rekan-rekannya menyelidiki pengaruh rasa lapar, Selama 6 bulan, 32 subjek bersedia menjalani eksperimen setengah lapar. Selama eksperimen terjadi perubahan kepribadian yang dramatis. Mereka menjadi mudah tersinggung, sukar bergaul, dan tidak bisa konsentrasi. Pada akhir minggu ke-25, makanan mendominasi pikiran, percakapan, dan mimpi. Laki-laki lebih senang menempelkan gambar coklat daripada gambar wanita cantik. Kekurangan - tidur juga telah dibuktikan rneningkatkan sifat mudahtersinggung clan tugas-tugas yang kompleks atau memecahkan persoalan. Kebutuhan.akan rasa aman, menghindari rasa sakit, dapat menghambat kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Walaupun demikian, Manusia bukan sekadar makhluk biologis. Kalau sekadar makhluk bialogis, ia tidak berbeda dengan binatang yang lain. Kura-kura Galapagos yang hidup sejak sekian ribu tahun yang lalu bertingkah laku yang sama sekarang ini. Tetapi, perilaku orang Jawa di zaman Diponegoro.sudah jauh berbeda dengan perilaku mereka di zaman Suharto. Menurut Marvin Harris, antropolog terkenal dari University of Florida, agak sukar kita menjelaskan perubahan kultural ini pada sebab-sebab biologis (Rensberger, Dialogue, 1/1984:38). Ini hanya dapat dijelaskan dengan melihat komponen-komponen lain dari manusia; yakni faktorfaktor sosiopsikologis.
Faktor faktor Sosiopsikologis
Karena manusia makhluk sosial, dari proses sosial ia memperoleh bcberapa karakteristik yang mcmpengarahi perilakunya: Kita dapat mengklasifikasinya ke dalam tiga kamponen komponen afektif, komponen kognitif, dan kornpwren konatif. Komponen yang pertama> yang merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya. Komponen kognitif adalah aspek intelektual, yang berkaitan -dengan apa yang diketahui manusia. Komporten konatif adalah aspek volisional, ymg berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak. Kita mulai dengan komponen afektif yang terdiri dari motif sosiogenis, sikap dan emosi.
Motif Sosiogenesis
Motif sosiogenis, sering juga disebut motif sekufider sebagai lawan motif primer (motif biologis), sebetulnya bukan motif “anak bawang”. Peranannya dalam membentuk perilaku sosial bahkan sangat menentukan. Berbagai klasifikasi motif sosiogenis disajikan di bawah.
W . I. Thomas dan Florian Znaniecki:
1.Keinginan memperoleh pengalaman baru;
2.Keinginari untuk mendapat respons;
3.Keinginan akan pengakuati;
4.Keinginan akan rasa amab:
David McCleiland:
1.Kebutuhatt berprestasi(need for achieveinent);
2.Kebutuhan akan kasih sayaag (need for afflliation);
3.Kebutuhan berkuasa (need for power);
Abraham Maslow:
1.Kebutuhan akan rasa aman (safety needs);
2.Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and love needs);
3.Kebutuhan akan Fengbortik(esteent needs)
4.Kebutuhan untuk pemenuban diri (Self –actualization)
Melvin H. Marx:
1.Kebutuhan organismis
a.motif ingin tahu
b.motif kompetensi
c.motif prestasi
2.Motif-motif social
a.motif kasih sayang
b.motif kekuasaan
c.motif kebebasan
Secara singkat, motif-motif sosiogenesis dapat disebutkan sebagai berikut,
1)Motif ingin tahu. Mengerti, menata dan menduga. Setiap orang berusaha mengerti (memahami) arti dari dunianya. Kita memerlukan kerangka rujukan (frame of freference) untuk mengevaluasi situasi baru dan mengarahkan tindakan yang sesui.
2)Motif kompetensi. Setiap orang ingin membuktikan bahwaia mampu mengatasi persoalan apapun. Perasaan mampu amat bergantung pada perkembangan intelektual, sosial, dan emosional.
3)Motif cinta, Sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian. Orang ingin diterima di dalam kelompoknya sebagai anggota sukarela dan bukan yang sukar rela.
4)Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari indentitas.Erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperoleh kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukkan eksistensi di dunia. Kita ingin kehadiran kita bukan saja dianggap bilangan, tetapi juga diperhitungkan. Karena itu, bersamaan dengan kebutuhan akan harga diri, orang mencari identitas dirinya. Hilangnya identitas diri akan menimbulkan perilaku yang patologis (penyakit): impulsif, gelisah, mudah terpengaruh, dan sebagainya.
5)Kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna kehidupan. Dalam menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna pada kehidupannya. Termasuk ke dalam motif ini ialah motifmotif keagamaan. Bila manusia kehilangan nilai, tidak tahu apa tujuan hidup sebenarnya, ia tidak memiliki kepastian untuk bertindak. Dengan demikian, ia akan lekas putus asa dan kehilangan pegangan.
6)Kebutuhan akan pemenuhan diri, Kita bukan saja ingin mempertahankan kehidupan, kita juga ingin meningkatkan kualitas kehidupan kita; ingin memenuhi potensi-potensi kita. Dengan ucapan Maslow sendiri. “What a man can be, he must be.” Kebutuhan akan pemenuhan diri dilakukan melalui berbagai bentuk: (1) mengembangkan dan menggunakan potensi-potensi kita’ dengan cara yang kreatif konstruktif, misalnya dengan seni, musik, sains, atau hal-hal yang mendorong ungkapan diri yang kreatif; (2) memperkaya kualitas. kehidupan dengan memperluas rentangan dan kualitas pengalaman serta pemuasan, misalnya dengan jalan darmawisata; (3) membentuk hubungan yang hangat dan berarti dengan orang-orang lain di sekitar kita; (4) berusaha “memanusia”, menjadi persona yang kita dambakan (Coleman, 1976:105).
SikapSikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling banyak didefinisikan. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenis yang diperoleh melalui proses belajar (Sherif dan Sherif, 1956:489): Ada pula yang melihat sikap sebagai kesiapan saraf (neural settings) sebelum memberikan respons (Allport, 1924). Dari berbagai definisi kita dapat menyimpulkan beberapa hal.
1.Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok. Jadi, pada kenyataannya tidak ada istilah sikap yang berdiri sendiri. Sikap haruslah diikuti oleh kata “terhadap”, atau “pada” objek sikap. Bila ada orang yang berkata, “Sikap saya positif,” kita harus mempertanyakan “Sikap terhadap apa atau siapa?”
2.Kedua, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap bukan sekadar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu; menentukan apa yang disukai, diharap–kan, dan diinginkan; mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari (Sherif dan Sherif, 1956:489). Bila sikap saya positif terhadap ilmu, saya akan setuju pada proyek-proyek pengembangan ilmu, berharap agar orang menghargai ilmu, dan menghindari orang-orang yang meremehkan ilmu.
3.Ketiga, sikap relatif lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan bahwa sikap politik kelompok cenderung dipertahankan dan jarang merigalami perubahan.
4.Keempat, sikap mengandung aspek evaluatif: artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sehingga Bern memberikan definisi sederhana: “Attitudes are likes and dislikes.” (1970:14)
5.Kelima, sikap timbul dari pengalaman; tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah. Beberapa orang sarjana menganggap sikap terdiri dari komponen kognitif, afektif, dan behavioral.
Emosi. Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejalagejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis. Bila orang yang Anda cintai menaemoohkan Anda, Anda akan bereaksi secara emosional karena Anda mengetahui makna vemoohan itu (kesadaran). Jantung Anda akan berdetak lebih cepat, kulit memberikan respons dengan mengeluarkan keringat, dan napas terengah-engah (proses fisiologis). Anda mungkin membalas cemoohan itu dengan kata-kata keras atau ketupat bangkahulu (keperilakuan).Disarikan dari buku Psikologi komunikasi Jalaludin

Rotasi Pekerjaan

Rotasi Pekerjaan (Job Rotation)
Untuk mereka yang telah lama bekerja pada sebuah pekerjaan, rotasi pekerjaan mungkin pernah mereka alami baik itu untuk sementara atau permanen. Rotasi pekerjaan adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan mengalami perubahan pada Job Description mereka.
Sisi Positif
Rotasi Pekerjaan pada sisi positif membawa seorang karyawan pada teman kerja /pengalaman / kemampuan yang baru. Dengan bertambahnya tingkat kemampuan dari seorang karyawan, maka perusahaan setidaknya dapat mengurangi terjadinya penyakit “kehilangan ingatan”. “Hilang Ingatan” ini sebenarnya adalah istilah yang saya dapat dari Harvard Business Review dimana dengan perginya seorang karyawan berkompenten, perusahaan menjadi tidak mampu menjalankan sebuah system yang dipegang karyawan tersebut karena tidak memiliki pengganti.
Rotasi pekerjaan dalam wacana keamanan juga membawa sebuah sisi positif. Karyawan baru yang ditempatkan untuk menggantikan karyawan lama mungkin dapat mendeteksi adalah tindakan kriminal yang dilakukan karyawan lama.
Ada sisi positif lainnya tetapi ini lebih dilihat dari individu tersebut, contohnya adalah perpindahan seorang karyawan karena memiliki masalah dengan partner atau atasan (dengan perpindahan ini, tensi tinggi dapat dikurangi sehingga stess menurun).
Sisi Negatif
Dari sisi negatif, rotasi pekerjaan yang berlebihan dapat menimbulkan masalah keamanan. Apakah baik untuk membiarkan seseorang mengetahui seluruh proses dalam satu perusahaan? Saat seorang berpindah dari satu departemen menuju departemen lainnya, dia akan membawa banyak “password” dari departemen lamanya. Ada baiknya karyawan tidak berpindah antar departemen dimana departemen-departemen tersebut saling mengawasi proses bisnis yang lain. Hal ini dapat dicegah jika akses karyawan pada departemen lama langsung ditutup tetapi terkadang menjadi masalah bila beberapa orang memakai satu system user yang sama.
Tahapan Rotasi Pekerjaan
1.Tanyakan pada karyawan apakah dia menginginkan rotasi pekerjaan tersebut. Yang menyedihkan saya pernah mendengar seorang manajer yang langsung memindahkan karyawan tanpa menanyakan kesediaannya, berakibat stress tinggi pada karyawan yang dipindahkan kemudian tentu saja penurunan performa. Tahap ini sering kali dilupakan oleh atasan, mereka sering memindahkan karyawan karena berpikir rotasi pekerjaan selalu bersifat positif. Umumnya resistensi akan tinggi pada tahap ini bila karyawan mendapati pekerjaan barunya memiliki suasana yang tidak enak. Imbalan tambahan mungkin bisa diberikan bila karyawan bersedia pindah.
2.Lakukan pengujian masuk pada karyawan seperti pada saat mereka di-recruit. Test psikologi, interview dengan bos dan partner baru adalah wajib sebelum diterima. Ini untuk mencegah ketidaksesuaian pekerjaan dengan kepribadian karyawan. Orang yang suka ber-explorasi dapat menjadi stess bila mendapatkan kerja monoton.
3.Sediakan training bila diperlukan. Memasukkan karyawan baru tanpa keahlian adalah cara yang tepat untuk membuang orang tersebut keluar dari perusahaan dan merusak performa sebuah kelompok.
4.Pindahkan karyawan per “kelompok sahabat”. Karyawan baru kemungkinan mendapat stress tinggi bila tempat kerja barunya tidak memiliki teman lama yang dia kenal sebelumnya. Tingkat stress dapat lebih tinggi bila karyawan tersebut masuk dalam sebuah kelompok asing yang memiliki budaya yang jauh berbeda (misal : expatriate). Memindahkan karyawan bersama dengan temannya dapat mengurangi stress ini (seperti yang dilakukan oleh nokia, rotasi pekerjaan mereka adalah per tim bukan per orang).
5.Awasi performa karyawan. Dokumentasikan kerja karyawan pada tempat baru untuk menjamin karyawan tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
6.Setelah beberapa bulan (3 bulan misalkan), tanyakan apakah karyawan tersebut betah. Setelah beberapa lama, tanyakan apakah karyawan tersebut tetap ingin bekerja pada tempat baru atau kembali ke tempat lama.
Hal-hal yang sering disalahartikan dalam rotasi pekerjaan
1.Rotasi pekerjaan selalu meningkatkan performa. Rotasi pekerjaan tidak selalu meningkatkan performa, rotasi pekerjaan lebih mengarah pada “perencanaan penggantian” atau “pengalaman”. Umumnya sangat bergantung dari karyawan tersebut, apakah mereka menyukai suasana pekerjaan yang baru dan motivasi kerjanya.
2.Rotasi pekerjaan mengurangi resiko. Tidak selalu benar, rotasi pekerjaan lebih mengarahkan pada berbagi resiko pada orang yang lebih banyak sehingga resiko tidak jatuh pada satu orang saja. (teman saya pernah mengistilahkan hal ini dengan “bagi-bagi damage) di kutip dari  http://pandarion.wordpress.com

Sabtu, 15 Mei 2010

MANFAAT BANER

Manfaat Membuat Baner
Blog Merupakan salah satu media untuk komunikasi dan publikasi oleh karena itu blog juga dapat digunakan sebagai ajang untuk melakukan publikasi atau promosi, publikasi atau promosi dengan media blog ini dapat dilakukan dengan memasang Baner. Baner atau logo merupakan tampilan identitas organisasi atu perusahaan supaya mudah di kenal dan diingat oleh pihak lain (konsumen. Semakin menarik desain baner akan memberikan nilai tambah terhadap pengenalan dan popularitas organisasi karena orang biasanya akan tertarik dengan visualisasi yang menarik atau bahkan indah. Oleh karena itu dalam mempromosikan dan mengenalkan organisasi atau perusahaan Anda sebaiknya logo atau baner hendaknya didesain semenarik mungkin jika dilihat dari berbagai aspek. berikut ini adalah salah satu contoh bentuk baner yang dapat didesain oleh pemilik blog yang mungkin belum sempurna. Apabila tertarik dengan baner dibawah ini maka bisa di copy kode html dibawah ini dan bisa di pasang di gate blog anda.
baner

DOWNLOAD MANAJEMEN KUALITAS JASA

Manajemen & Pendidikan -

Pengertian Kualitas Jasa
Setiap organisasi yang ingin memenangkan persaingan dalam dunia industri akan memberikan perhatian penuh pada kualitas. Perhatian pada kualitas ini akan memberikan dampak yang positif terhadap bisnis yang dilakukannya. Kualitas mempunyai banyak definisi yang berbeda , menurut ( Gaspersz, 1997 ) definisi konvensional kualitas menggambarkan karakteristik langsung dari produk seperti performance, keandalan (reability) dan mudah dalam penggunaannya (ease of use ) estetika ( esthetic ), sedangkan definisi strtegik dari kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kotler (1997) mengatakan bahwa kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dari persepsi pelanggan, hal ini berarti kualitas yang baik bukan dilihat dari persepsi penyedia jasa melainkan berdasar persepsi para pelanggannya. Persepsi pelanggan terhadap kualitas merupakan prilaku menyeluruh atas keunggulan suatu jasa. Hal ini didukung oleh pendapat Gale dan Buzzel (1989) serta Band (1989) bahwa yang dimaksud dengan kualitas adalah perceived quality, yaitu perspektif pelanggan.
Krajewski dan Ritzman (1990) membedakan kualitas menurut pandangan produsen dan konsumen. Menurut pandangan produsen, kualitas adalah kesesuaian antara spesifikasi, dalam hal ini produsen memberikan toleransi tertentu yang dispesifikasikan untuk atribut-atribut kritis dari setiap bagian yang dihasilkan. Dari sudut pandang konsumen kualitas adalah nilai yaitu seberapa baik suatu produk atau jasa menyediakan yang dimaksud dengan tingkat harga yang bersedia dibayar konsumen dalam menilai kualitas.
download[4]

DOWNLOAD PENGUKURAN KINERJA DENGAN BALANCESCORCARD

Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard

Jumadi
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi
Universitas Widya Mataram Yogyakarta
Dalem Mangkubumen KT. III/237

ABSTRACT
Tthe organizations can survived if that organization be prepared to the competitive, because with the high competition make the small profit . So organization in the change improvement highly for the production goods and survive. For that organization need toll for appraisal that production. Balance Scorecard is one tolls for that appraisal.

Keywords: Balanced Scorecard, competitive, production
PENDAHULUAN
Dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara perusahaan dengan pelanggan dan perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam menyebabkan terjadinya penciutan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang memasuki persaingan tingkat dunia. Hanya perusahaan-perusahaan yang memiliki keunggulan pada tingkat dunia yang mampu memuaskan atau memenuhi kebutuhan konsumen, mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Mulyadi, 1997).
Perusahaan mempersiapkan perlu mempersiapkan dirinya agar bisa di terima di tengah perubahan lingkungan global. Hal ini memaksa manajemen untuk berupaya me nyiapkan, menyempurnakan ataupun mencari strategi-strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu bertahan dan berkembang dalam persaingan tingkat dunia. Oleh karena itu perusahaan dalam hal ini manajemen harus mengkaji ulang prinsip-prinsip yang selama ini digunakan agar dapat bertahan dan bertumbuh dalam persaingan yang semakin ketat untuk dapat menghasilkan produk dan jasa bagi pasar.
Salah satu factor kunci di dalam memenangkan persaingan di pasar global adalah kualitas total yang mancakup yang mempokuskan pada kualitas produk, kualitas biaya atau harga, kualitas pelayanan, kualitas penyerahan tepat waktu, kualitas estetika dan bentuk-bentuk kualitas lain yang terus berkembang guna memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan agar tercipta pelanggan yang loyal (Hansen dan Mowen, 1999). Sehingga meningkatnya persaingan bisnis memacu manajemen untuk lebih memperhatikan sedikitnya dua hal penting yaitu "keunggulan" dan "nilai".
Pengukuran kinerja me rupakan suatu faktor yang penting dalam perusahaan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang layak. Pihak manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu. Penilaian kinerja yang sering di gunakan adalah: ROI, Profit Margin dan Rasio Operasi sebetulnya belum cukup mewakili untuk menyimpulkan apakah kinerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan sudah baik atau belum. Hal ini disebabkan karena ROI, Profit Marjin dan Rasio Operasi hanya menggambarkan pengukuran efektivitas penggunaan aktiva serta laba dalam mendukung penjualan selama periode tgertentu. Ukuran-ukuran keuangan tidak memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan karena tidak memperhatikan hal-hal lain di luar sisi finansial misalnmya sisi pelanggan yang merupakan fokus penting bagi perusahaan dan karyawan, padahal dua hal tersebut merupakan roda penggerak bagi kegiatan perusahaan (Kaplan dan Norton, 1996).
Balanced Scorecard yang di kembangkan oleh Norton pada tahun 1990 merupakan salah satu teori yang dapat di terapkan dalam penilaian kinerja perusahaan. Hal ini di karenakan Balanced Scorecard merupakan suatu ukuran yang cukup komprehensif dalam mewujudkan kinerja, yang mana keberhasilan keuangan yang dicapai perusahaan bersifat jangka panjang (Mulyadi dan Johny Setyawan, 1999). Balanced Scorecard tidak hanya sekedar alat pengukur kinerja perusahaan tetapi merupakan suatu bentuk transformasi strategik secara total kepada seluruh tingkatan dalam organisasi. Dengan pengukuran kinerja yang komprehensif tidak hanya merupakan ukuran-ukuran keuangan tetapi penggabungan ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan maka perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan lebih baik. Untuk naskah lengkap silahkan download
download[4]

Selasa, 11 Mei 2010

DOWNLOAD GBPP DAN SAP MANAJEMEN OPERASI 1

GBPP dan SAP Manajemen Operasi I
Penyusunan silabus, rencana mutu pembelajaan, handout, dan bahan ajar dilatarbelakangi oleh beberapa hal berikut:
1.Kualitas pendidikan di perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh kurikulum yang direncanakan dan disusun.
2.Perguruan tinggi harus mempunyai kurikulum yang baku, baik untuk pedoman pembelajaran, kepentingan akreditasi maupun kepentingan dalam kerjasama dengan pihak luar.
3.Pelaksanaaan perkuliahan harus berdasarkan kurikulum yang disusun dan direncanakan dengan baik.
4.Kurikulum yang direncanakan harus mencakup silabus/course outline, rencana mutu pembelajaran (RMP ATAU GBPP DAN SAP), materi ajar, dan hand-out.
Apabila ingin membaca GBPP dan SAP silahkan Klik link Download GBPP dan SAPdownload[4]

Minggu, 09 Mei 2010

DOWNLOAD MATERI PENYUSUNAN HANDOUT, MODUL SERTA DIKTAT.

Download Materi Penyusunan Handout, Modul serta Diktat.
Kualitas pendidikan di perguruan tinggi di tentukan oleh banyak factor, baik factor Hardware maupun Softwarenya, yang mencakup kualitas inputnya yaitu dosen, mahasiswanya dan karyawan dan fasilitas fisiknya. Terlepas dari itu yang tidak kalah pentingnya adalah kurikulum yang di gunakan serta cakupan materi yang akan di berikan kepada mahasiswa. Oleh karena itu untuk memberikan materi yang berkualitas perlu adanya persiapan yang baik dan matang terkait mutu pembelajaran. Persiapan yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran adalah dengan mendesain Handout, Modul serta Diktat yang akan digunakan sebagai bahan pembelajaran sesuai dengan standart mutu yang telah ditetapkan di tingkatan Univesitas. Berikut ini adalah rencana persiapan penyusunan Handout, Modul serta Diktat apabila tertarik untuk mempelajari silahkan klik link Download Materi Penyusunan Handout, Modul serta Diktat.

download[4]

DOWNLOAD PENYUSUNAN SILABUS, GBPP DAN SAP

Penyusunan Silabus, GBPP dan SAP
Kualitas pendidikan di perguruan tinggi di tentukan oleh banyak factor, baik factor Hardware maupun Softwarenya, yang mencakup kualitas inputnya yaitu dosen, mahasiswanya dan karyawan serta fasilitas fisiknya. Terlepas dari itu yang tidak kalah pentingnya adalah kurikulum yang di gunakan serta cakupan materi yang akan di berikan kepada mahasiswa. Oleh karena itu untuk memberikan materi yang berkualitas perlu adanya persiapan yang baik dan matang terkait mutu pembelajaran. Persiapan yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran adalah dengan mendesain Silabus, GBPP dan SAP sesuai dengan standart mutu yang telah ditetapkan di tingkatan Univesitas. Berikut ini adalah rencana persiapan penyusunan Silabus, GBPP dan SAP apabila tertarik untuk mempelajari silahkan klik link Download Materi Penyusunan Silabus, GBPP dan SAP.download[4]

Kamis, 06 Mei 2010

DOWNLOAD PENGERTIAN KOMUNIKASI

Pengertian Komunikasi
Komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh banyak orang, jumlahnya sebanyak orang yang mendifinisikannya. Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisis pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.
Gambar berikut menggambarkan apa yang dapat kita namakan model universal komunikasi. Ini mengandung elemen-elemen yang ada dalam setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masa.
download[4]

Senin, 03 Mei 2010

DOWNLOAD UPAYA MEMBANGKITKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

UPAYA MEMBANGKITAN PENDIDIKAN DI INDONESIA.
Oleh: Jumadi
Pendahuluan
Upaya dalam membangun dan mengembangkan Serta membangkitkan dunia pendidikan tidak akan terlepas bagaimana pengelolaan dunia pendidikan itu sediri serta dorongan dan semangat spiritualisme bagi pengelola pendidikan di Indonesia. Melihat sejarah Kejayaan bangsa-bangsa di Timur Tengah diawali dengan kedatangan Islam di Saudi Arabia. Dengan system tarbiyatul Islam yaitu proses pendidikan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Kepada umatnya telah mampu mengubah paradigma jahiliyah “kebodohan” kepada tsaqofah islamiyah “peradaban Islam” yang maju. Ajaran Islam yang pertama kali diturunkan kepada utusan Allah ini adalah IQRO’ yang artinya “MEMBACA’. Sehingga dalam perjalanan sejarah telah mencatat bahwa negara-negara atau kerajaan-kerajaan yang dikuasai oleh Islam berubah menjadi bangsa yang berilmu pengetahuan dan maju seperti munculnya kerajaan di Andalusia dan Cordoba sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia pada masa abad pertengahan itu. Pendidikan menjadi sebuah saran untuk dapat keluar dari probem sebuah bangsa termasuk di Indonesia. Untuk lengkap klik link diatas.download[4]

Jumat, 30 April 2010

MASALAH CARA BERGAUL

Mengatasi Masalah dalam Bergaul
Dari sekian masalah yang harus kita hadapi dalam hidup ini, kesulitan dalam bergaul adalah salah satunya. Bagi yang kebetulan sedang menghadapi masalah ini, mungkin ada dua hal yang perlu diingat:
Pertama, pergaulan itu erat kaitannya dengan kemampuan. Kemampuan di sini artinya bukan hasil bawaan dari lahir tetapi merupakan kapabilitas yang diraih dari usaha dalam mengembangkan diri (developmental process). Jadi, apapun kepribadian anda, pada dasarnya anda punya kesempatan yang sama untuk bergaul seperti juga orang lain yang punya model kepribadian lain.
Sah-sah saja kita menyimpulkan, misalanya saja: saya orangnya termasuk Melankolis yang introvert, pemikir dan pesimis. Dia kan orangnya termasuk Sanguinis yang ekstrovert, suka ngomong dan optimis. Saya orangnya termasuk Phlegmatis yang introvert, pengamat dan pesimis. Dia kan orangnya termasuk Koleris yang ekstrovert pelaku dan optimis. Dan bla, bla, bla lainnya.
Tetapi ada satu hal yang perlu diingat bahwa dunia ini tidak peduli dengan apakah kita termasuk orang berkepribadian ini dan itu. Dunia ini hanya tahu satu hal: kalau kita mengalami kesusahan bergaul, hidup kita juga mengalami kesusahan yang tidak kita inginkan. Titik. Ini adalah sebuah dalil mengapa kita perlu mengembangkan potensi yang mendukung perbaikan kemampuan kita dalam bergaul, terlepas apapun model kepribadian kita.
Sejumlah istilah ilmiah yang bisa kita temukan dalam buku-buku kepribadian itu mestinya kita gunakan untuk melihat sisi plus-minus agar kita bisa mengembangkan diri sejati kita (bukan jadi seperti orang lain). Sebab, apapun model kepribadian kita pasti ada sisi plus yang perlu kita kembangkan untuk memperbaiki hidup dan pasti pula ada sisi minus yang perlu kita kontrol agar tidak sampai merugikan atau membahayakan.
Kedua, pergaulan itu tidak identik dengan banyak ngomong atau sedikit ngomong, tidak identik dengan apakah anda seorang pendiam atau tidak pendiam. Prinsip yang berlaku dalam pergaulan adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain (to build) dan bagaimana kita menjaga hubungan itu (to maintain). Karenanya, jangan heran bila menjumpai ada orang yang banyak ngomong tetapi pergaulannya sempit dan jangan heran pula bila melihat ada orang yang sedikit ngomong tetapi pergaulannya luas.
Kalau melihat acuan Pendidikan Ketrampilan Hidup (Life Skill Education) yang dipakai PBB (Unesco), akan kita temukan empat pilar utama yang harus dilatih untuk memperbaiki ketrampilan hidup (terlepas apapun latar belakang pendidikan formal dan apapun model kepribadian anda). Keempat pilar utama itu adalah:
1.Belajar untuk mengetahui )learning to know). Semua orang perlu meningkatkan kemampuannya di sini, yaitu: kemampuan berpikir kritis, berpikir dalam menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, memahami konsekuensi tindakan, dan seterusnya.
2.Belajar untuk menjadi (learning to be): meningkatkan kemampuan personal seperti bagaimana menangani stress, bagaimana meningkatkan kepercayaan diri, kesadaran diri, dan seterusnya
3.Belajar untuk hidup bersama (learning to live together): kemampuan sosial seperti komunikasi, negoisasi, kerjasama tim, bergaul, dan seterusnya
4.Belajar untuk melakukan (learning to do): kemampuan manual / praktek atau keahlian kerja teknis sesuai dengan bidang kita masing-masing
Sekali lagi perlu kita yakinkan pada diri sendiri bahwa bergaul adalah bagian penting dari ketrampilan hidup. Kita semua sudah tahu bahwa di dunia ini pasti tidak ada buku atau perpustakaan yang bisa mengungkap manfaat pergaulan karena saking banyaknya manfaat
Hambatan yang menyulitkan
Ada beberapa hal yang menghambat usaha kita untuk mengatasi kesulitan dalam bergaul, antara lain:
1. Arogansi tersembunyi
Ini biasanya sangat halus bahkan kita sendiri kurang menyadarinya. Namun demikian ada bentuk-bentuk riil yang bisa mewakili, misalnya kita menolak untuk bertanya kepada orang lain lebih dulu dengan alasan “untuk apa”, menolak berjabat tangan lebih dulu, dan seterusnya. Meski ini adalah hak kita, tetapi kalau yang kita inginkan adalah menjalin pergaulan, maka kita perlu menggantinya dengan yang lebih friendly.
Selain arogansi tersembunyi ini, ada juga yang bisa kita sebut dengan istilah “terlalu pasif”. Kita memang tidak memiliki alasan “untuk apa” yang bernada mengangkat diri kita di atas orang lain, tetapi kita terlalu pasif, misalnya menunggu ditanya lebih dulu, menunggu diajak berjabat tangan lebih dulu, menunggu disapa lebih dulu, menunggu diajak senyum lebih dulu, dan seterusnya. Dua hal ini bisa mengganggu pergaulan.
2. Terlalu memikirkan diri sendiri
Ini bisa mengganggu kelancaraan saat sedang berbicara / berdialog dengan orang lain. Ketika sedang berbicara dengan orang lain, jangan memikirkan bagaimana sepatu anda, bagaimana rambut anda, bagaimana cara duduk anda, bagaimana seluler anda, dan seterusnya. Atau juga jangan mengembangkan asumsi seperti misalnya: bagaimana orang lain menilai kostum saya, dan sejumlah “bagaimana” yang lain. Ini kerap bisa membuat konsentrasi anda bukan pada pembicaraan, tetapi kepada diri sendiri. Kalau Anda sedikit-sedikit melihat ke diri sendiri, mungkin anda akan kehilangan momen untuk menghangatkan suasana. Jadi, fokuskan pada bagaimana menciptakan suasana supaya bisa menjadi hidup, bukan memikirkan diri sendiri.
3. Terlalu banyak menilai orang lain (jugdmental)
Menilai itu tahapan berikutnya. Untuk membuka pintu pergaulan, nomorduakan itu. Atau juga, simpan dulu di batin anda. Terlalu cepat menghakimi orang lain bisa mengganggu kelancaran usaha dalam membuka pergaulan. Yang lebih dibutuhkan di sini adalah kemampuan memunculkan asumsi bahwa semua orang itu punya sisi positif dan juga punya sisi negatif. Asumsi ini akan banyak membantu dalam melancarkan urusan pergaulan. Ada sebuah pepatah yang mengingatkan kita begini: “Kalau Anda menginginkan orang yang sempurna seperti yang Anda inginkan, sebaiknya Anda hidup seorang diri dengan mengunci kamar”
4. Terpenjara oleh pemahaman sempit dan mempersempit
Sadar atau tidak, seringkali kita menciptakan pemahaman yang mempersempit hidup kita sendiri. Ini biasanya terkait dengan urusan agama, suku, ras, almamater, status sosial, status pendidikan, dan lain-lain. Meski jarang kita ucapkan tetapi dalam prakteknya kerap kita jalankan. Kita merasa agak kurang sreg bergaul dengan lain agama, lain suku, lain almamater, lain status, dan seterusnya.
Memang ini hak kita juga tetapi bila dikaitkan dengan upaya mengatasi kesulitan pergaulan, ya hendaknya ini perlu kita pikirkan ulang. Jangan-jangan hanya karena kita punya pemahaman yang sempit lalu hidup kita menjadi sempit. Dunia ini sebetulnya tidak mempersempit kita. Tetapi karena kita punya pemahaman yang sempit tentang dunia, akhirnya dunia kita menjadi sempit.
5. Masalah kejiwaan yang umum
Ada sejumlah masalah kejiwaan umum yang juga kerap menghambat pergaulan, seperti misalnya kurang pede, malu tanpa alasan yang jelas, minder, takut, cepat ngambek, sering terjadi konflik dengan orang lain, dan lain-lain. Ada banyak tip yang bisa kita baca dari berbagai sumber untuk mengatasi masalah ini. Namun begitu, ada satu kata kunci yang tidak bisa ditinggalkan, yaitu: menghilangkannya dengan cara mempraktekkan (learning by doing), belajar memperbaiki diri dari praktek yang kita lakukan.
Keberanian Anda dalam bergaul akan membaik apabila Anda terus mempraktekkan pergaulan. Kepercayaan diri Anda akan tumbuh membaik bukan karena Anda banyak tahu tentang tip pergaulan tetapi karena Anda banyak latihan bergaul (practicing). Tip, strategi atau pengetahuan itu dibutuhkan pada saat Anda sedang mempraktekkan, bukan sedang memikirkan.
Hal lain yang tak kalah pentingnya untuk diingat juga adalah mencampur adukkan antara pergaulan dengan kepentingan lain, katakanlah di sini misalnya kepentingan bisnis. Untuk orang tertentu pada keadaan tertentu dengan konteks tertentu dan pada level keakraban tertentu, terkadang bisa menganggu kalau kita bergaul tetapi tujuan kita adalah ingin memasarkan produk.
Ini memang tidak mutlak dan terkadang lebih banyak terkait dengan persoalan cara dan level keakraban. Berdasarkan omongan orang yang sering saya dengar, orang agak merasa terganggu dengan model pergaulan yang keakrabannya belum begitu mendalam tetapi sudah bicara menawarkan produk dengan cara yang agresif. Jika Anda harus melakukannya juga, tempuhlah cara yang paling asertif (sopan, tidak bernada “memaksa”, didukung dengan alasan yang kuat).
Solusi yang bisa Anda lakukan
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah kesulitan bergaul ini, antara lain:
1. Melatih kepedulian
Kepedulian itu bentuknya bermacam-macam dari mulai yang paling ringan bisa kita lakukan sampai ke yang paling berat. Ini misalnya adalah showing interest (menunjukkan ketertarikan) pada kehidupan orang lain, bisa diajak berbicara tentang apa yang penting menurut orang lain, memberikan alasan pada orang lain bahwa Anda tidak berada di pulau yang berbeda dengan mereka, dan seterusnya. Di sini berarti Anda perlu meningkatkan wawasan yang terkait dengan beberapa topik utama di lingkungan Anda.
Meskipun showing interest itu gratis tetapi kalau untuk kepentingan mengatasi masalah kesulitan bergaul, biasanya berperan sangat penting. Untuk selanjutnya, bentuk kepedulian ini bisa Anda tingkatkan, misalnya melibatkan diri pada aktivitas bersama dengan orang lain, memainkan peranan yang bermanfaat bagi orang lain, memberi bantuan pada orang lain yang membutuhkan anda, dan seterusnya. Intinya, jangan sampai kita menyalahkan model kepribadian yang kita miliki seiring dengan serangkaian kesulitan bergaul yang kita alami sementara kita sendiri jarang menunjukkan ketertarikan pada topik atau hal yang menarik buat orang lain. Kita merasa hidup di pulau yang jauh dengan orang lain.
2. Fokuskan pada pengembangan dialog dan suasana
Seperti yang sudah kita bahas di muka, terlalu memikirkan diri sendiri dan terlalu membuat penilaian atas orang lain pada saat pembicaraan berlangsung, ini bisa mengganggu suasana. Karena itu, fokuskan pada suasana, topik pembicaraan, dan kehangatan dialog. Bagaimana caranya? Di antaranya adalah: a) mengajukan pertanyaan yang bisa kita pelajari dengan menggunakan kaidah 5W1H (what, where, who, why, when, dan how), b) mendengarkan dan mengungkapkan, c) memunculkan humor atau guyonan yang mendukung dan sesuai kebutuhan.
3. Menghormati “privay” orang lain
Ada beberapa hal tentang orang lain yang membuatnya akan lebih suka kalau kita ketahui, tetapi juga ada beberapa hal tentang orang lain yang akan membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui. Hal-hal tentang orang lain yang membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui inilah yang saya maksudkan dengan privacy. Biasanya yang kedua ini adalah masalah-masalah yang sangat pribadi.
Setiap orang itu biasanya memiliki tiga wilayah kehidupan. Pertama adalah wilayah publik (diketahui secara umum, misalnya tinggal di mana, sekolah di mana, dst), kedua, wilayah privat (diketahui hanya oleh orang yang dekat, pacarnya siapa, musuhnya siapa, dst), dan ketiga adalah wilayah pribadi (tidak ingin diketahui oleh siapapun kecuali dirinya atau suami-istrinya). Untuk kepentingan kelancaran bergaul, akan lebih OK kalau kita memfokuskan diri untuk mengetahui hal-hal yang memang orang lain merasa nyaman untuk diketahui (wilayah publik) dan melupakan apa saja yang membuat orang lain merasa tidak nyaman bila diketahui (wilayah pribadi)
4. Lihat orang lain yang lebih berhasil
Pergaulan itu erat kaitannya dengan seni (the art) atau permainan, (playing the game) tentang bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain. Karena seni, maka gayanya berbeda-beda dan ini tidak terkait dengan apakah anda orang yang tipenya banyak ngomong atau sedikit ngomong. Dan, dalam seni permainan, biasanya ada dua hal yang mendasar, yaitu: a) bagaimana anda mengontrol emosi, b) bagaimana anda mengimbangi emosi orang lain.
Dua hal ini memang agak sulit kalau dijelaskan dengan kata-kata. Akan lebih cepat bisa anda pahami dengan melihat bagaimana orang lain yang secara prestasi di atas Anda menjaga hubungan. Mereka yang telah berhasil menjaga hubungan sampai bertahun-tahun, umumnya sudah memiliki kematangan emosi yang lebih bagus. Ini bukan berarti mereka tidak pernah konflik, gap, berbeda pendapat dan lain-lain, tetapi karena mereka sudah tahu bagaimana bermain-main dengan emosi. Karena itu, ada hal-hal yang ditanggapi dengan diam, dengan bicara, dengan ketawa, dengan biasa-biasa, dengan humor, dan lain-lain.
Kalau Anda kesulitan mencari contoh, lihatlah bagaiman orang tua kita yang telah bertahun-tahun mempertahankan hubungan dalam membina keluarga. Secara umum bisa kita lihat bahwa kecanggihannya dalam memainkan emosi terletak pada kemampuannya untuk tidak “meng-ekstrim-kan” sesuatu yang berpotensi akan mengacaukan keadaan atau hubungan. Untuk mencapai kemampuan ini memang perlu latihan dan ini tidak terkait langsung dengan umur tetapi terkait dengan pengalaman hidup (life experiencing).
5. Tingkatkan prestasi Anda
Ini adalah kunci untuk mengatasi masalah-masalah kejiwaan umum itu. Semakin banyak hal-hal positif yang bisa Anda realisasikan dari diri Anda, maka semakin baguslah Anda merasakan diri anda. Bagaimana kita merasakan diri kita akan terkait dengan bagaimana kita berhadapan dengan orang lain. Karena itu, menurut teori kesehatan mental, orang yang sedang depresi (punya perasaan negatif terhadap diri sendiri, orang lain, keadaan atau Tuhan) tidak bisa membangun hubungan dengan orang lain secara positif dan konstruktif.
Semua yang kita bahas di sini adalah tahap awal untuk mengatasi kesulitan bergaul. Silahkan Anda Mencoba untuk mempraktekan.