MOTO

Ada Pepatah bahwa Kalau kita ingin selalu ingat maka kita harus selalu melihat dan mendengar, tetapi untuk melihat dan mendengar tidaklah gampang kecuali orang-orang yang mengetahui tip untuk melihat dan mendengar. Oleh karena menjadi pribadi yang baik manakala baik dalam melihat mendengar melihat dan mendengar hanya sepotong-sepotong akan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Jumat, 23 April 2010

Mengenal orang dari tulisan tangannya

Mengenal Seseorang Dari Tulisan Tangannya
Tulisan memegang peran penting dalam sejarah peradaban umat manusia. Tulisan tangan manusialah yang membedakan zaman sejarah dan prasejarah. Tulisan membuat manusia bisa berkomunikasi jarak jauh tanpa harus meninggalkan tempatnya, melalui surat atau sms. Tulisan juga membuat kita mengetahui adat kebiasaan suatu bangsa yang telah lalu. Pendidikan zaman sejarah juga tak lepas dari bagaimana cara menulis dan membaca. Tulisan sudah merupakan bagian dari kehidupan manusia zaman sejarah.
Walaupun suatu masyarakat memiliki standar tulisan tersendiri yang diajarkan disekolah-sekolah, tulisan tangan setiap orang amatlah beragam. Sudah sejak lama tulisan tangan menjadi bahan penelitian para ahli. Para filsuf zaman Romawi, sampai sastrawan legendaris Shakespeare percaya bahwa tulisan mencerminkan kepribadian sang penulisnya. Bukan hanya karena isi tulisan tersebut menggambarkan isi kepala seorang penulis, tetapi bentuk tulisan seseorang juga bisa menggambarkan kepribadian seseorang.
Setiap orang, disadarai atau tidak, memiliki kekhasan pola tulisan tangan. Kebiasaan menulis sudah menjadi bagian hidup seseorang sejak kecil, hampir seluruh aktifitas belajar di sekolah adalah menulis. Sehingga tanpa disadari tulisan yang fondasinya diajarkan sejak kecil merefleksikan kepribadian orang tersebut.
Grafologi adalah bidang studi yang mempelajari tulisan tangan berkaitan dengan kepribadian seseorang. Grafologi mulai berkembang pada awal abad ke-17, ketika para ilmuwan mulai mengumpulkan data dan fakta ilmiah tentang tulisan. Bahan awal inilah yang kemudian dikembangkan menjadi teori-teori ilmiah.Kata grafologi (Graphology) diperkenalkan oleh ilmuwan perancis Michon pada tahun 1875. Dalam bahasa Yunani Grapho berarti ’saya menulis’, sedangkan Logos berarti teori.
Sekarang grafologi telah digunakan secara luas, terutama di dunia barat. Para praktisi pendidikan, perekrut karyawan, human reource, sampai psikolog kriminal telah banyak mengaplikasikan ilmu ini. Grafologi adalah suatu bidang kajian yang sangat kompleks dan dinamis, tetapi pada dasarnya siapapun bisa mempelajarinya. Hal ini disebabkan karena grafologi mudah dipelajari dan bisa langsung dipraktekkan. Siapapun bisa menggunakan panduan sederhana grafologi bisa membantu untuk menganalisis kepribadian seseorang, atau diri kita sendiri. Bagi anda yang suka mengamati orang lain hal berikut mungkin berguna untuk anda.
Contoh dasar analisa Grafologi Hal yang pertama yang harus diperhatikan dalam menganalisa tulisan adalah apakah tulisan tersebut valid untuk dievaluasi atau tidak. Perlu dipastikan tidak ada faktor luar yang mempengaruhi tulisan, seperti alas untuk menulis yang tidak rata, posisi canggung ketika menulis, atau menulis dalam kendaraan yang sedang berjalan.
Berikut akan dipaparkan beberapa faktor yang bisa dijadikan sebagai bahan analisa. Harus kita pahami bahwa setiap faktor tidak berdiri sendiri melainkan merupakan bagian-bagian yang harus disatukan untuk mendapatkan hasil analisa kepribadian yang utuh.
Faktor pertama adalah ukuran besar kecilnya huruf (size). Ukuran huruf erat kaitannya dengan besar kertas yang diberikan. Para ahli mengatakan bahwa semakin kecil tulisan seseorang menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang bekerja dengan detail, dan merupakan orang-orang yang terbiasa dengan hal teknis. Orang yang tulisannya besar mencirikan seseorang yang tidak suka detail, menyukai gambaran besar dari sesuatu.
Faktor kedua adalah kemiringan huruf (slope). Perhatikan apakah kemiringan huruf konsisten. Cobalah uji dengan menarik garis lurus dia antara tulisan. Jika konsisten kita bisa simpulkan bahwa tulisan yang miring ke belakang biasanya adalah orang orang yang introvert, sedangkan tulisan yang miring ke depan disukai oleh orang-orang ekstrovert. Derajat kemiringan mencerminkan tingkat ekstroversi atau introversi. Sedangkan konsistensi kemiringan masing-masing huruf menggambarkan tingkat konsistensi emosi.
Faktor lainnya adalah kemiringan barisan tulisan (line slope). Orang yang memiliki tulisan cenderung ’naik’ dari kiri ke kanan menunujukkan orang yang optimis dan gembira, saking optimisnya setiap huruf yang baru ditulis lebih tinggi dari huruf sebelumnya. Sebaliknya orang yang tulisannya semakin ke kanan semakin turun adalah orang yang mengalami kelelahan fisik atau mental.

Tidak ada komentar: