PENGGOLONGAN KREDIT BANK SYARIAH
Jumadi
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi
Universitas Widya Mataram Yogyakarta
Dalem Mangkubumen KT. III/237 Yogyakarta
ABSTRACT
The Global Economic change any time this make new value and than to the distorsi of the economic. So with the kapitalism economic system Indonesian to the crysis of economic. For to the calanger we can make (Islamic economic system). This system can use for all human being in the world, because the sistem is make to the better live. In the muslem banking so made loan the with the frofit syaring filosopi . Any some cluster in the loan in syariah banking, for to the reduce of loan riks the syariah banking need loan management.
Key Word: Global Ecomonic, change, Islamic economic system
PENDAHULUAN
Perekonomian dunia telah berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan jaman dan perubahan teknologi informasi yang berkembang pesat. Banyak nilai-nilai baru yang dibentuk namun sulit untuk menentukan mana yang benar dan mana salah, sehingga terkadang membawa kebaikan namun adakalanya hal ini menyesatkan. Globalisasi ekonomi yang diwarnai dengan bebasnya arus barang modal dan jasa, serta perdagangan antar negara, telah mengubah suasana kehidupan menjadi individualistis dan persaingan yang amat ketat.
Telah terjadi pula kesenjangan ekonomi yang dialami oleh negara miskin dan negara kaya, serta munculnya jurang kesenjangan antara masyarakat miskin dan masyarakat kaya yang semakin besar. Bangsa Indonesia saat ini berada dalam krisis ekonomi yang ditandai dengan beban utang luar negeri yang besar. Sistem ekonomi kapitalis membuat bangsa Indonesia terseret dalam putaran keuangan kapitalis yang dahsyat, ibarat badai tornado yang dapat memporakporandakan semua benda dan bangunan yang dilaluinya.
Dalam kurun waktu yang cukup lama umat Islam Indonesia, demikian pula dunia Islam lainnya menginginkan sistem pereko-nomian yang berbasis nilai dan prinsip syariah (Islamic economic system) untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek kehidupan bisnis dan transaksi umat. Keinginan ini didasari oleh suatu kesadaran untuk menerapkan Islam secara utuh dan total seperti yang ditegaskan Allah SWT, tetapi masih banyak kalangan yang melihat bahwa Islam tidak berurusan dengan bank dan pasar uang. Penganut paham liberalisme dan pragmatisme sempit ini menilai bahwa kegiatan ekonomi dan keuangan akan semakin meningkat dan berkembang bila dibebaskan dari nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Syafi’I Antonio, 2001).
Krisis ekonomi yang melanda Asia khususnya Indonesia adalah suatu bukti bahwa asumsi diatas salah total bahkan ada sesuatu yang tidak beres dengan sistem yang kita anut selama ini. Adanya kenyataan sejumlah besar bank ditutup, di-take-over, dan sebagian besar lainnya harus direkapitulasi dengan biaya ratusan trilliun rupiah dari uang negara yaitu sekitar 635 triliun rupiah, maka rasanya amatlah besar dosa kita bila tetap berdiam diri dan berpangku tangan tidak melakukan sesuatu untuk memperbaikinya.
Pada saat yang tepat sekarang ini kita dapat menunjukkan bahwa muamalah syariah dengan filosofi utama (sharing) dalam profit dan risk dapat mewujudkan kegiatan ekonomi yang lebih adil dan transparan. Sekaligus pula membuktikan bahwa dengan sistem perbankan syariah, kita dapat menghilangkan wabah penyakit negative spread dari dunia perbankan. Oleh karena itu sudah selayaknya untuk mengelola negative spread perlu adanya suatu sistem yang baik dalam sebuah perbankan syariah termasuk di antaranya adalah manajemen kreditnya.Untuk lebih jelas klik link tersebut diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar